Senin, 12 Mei 2014

Montessori Trip ke Bumi Ruwa Jurai

Walaupun ‘latepost’ tapi masih berkesan kok perjalanan dan pengalaman indahnya.. Rapopo yoo..

Ada yang bingung mungkin dengan sebutan ‘Ruwa Jurai’ di judul tulisan ini.. Di mana eta teh? Belah mana Indonesia? Kata itu sebenernya secara gak sengaja saya baca di papan reklame yang ada di Bandara Lampung *ooh..ke Lampung  ya*

Betul.. Akhirnya Rumah Montessori menjejakkan kakinya di Pulau Sumatera untuk pertama kalinya.

 

Dan Negeri Ruwa Jurai ini artinya negeri dengan dua penghuni *nyontek dari mbah google*.
Ya emang bener, sesuai dengan kenyataannya bahwa Lampung memang dihuni oleh dua macam penduduk yaitu penduduk asli (pribumi) dan penduduk pendatang dari berbagai suku bangsa. Kedua macam penduduk ini sama dominannya menghuni Bumi Ruwa Jurai. Nggak aneh setiba saya di Bandara Raden Inten II dan dijemput oleh panitia acara (Lovely Bee Day Care and Lampung Islamic Montessori School)  saya masih belum ‘dapet’ feel Lampung-nya.. J
Dialek dan gaya bahasa yang saya temukan di awal menginjakkan kaki justru Jawa dan Sunda banget.. lainnya Bahasa Indonesia seperti biasa. Baru setelah beberapa hari, muncul juga kata khas Lampung ‘geh’ dari seorang anak kecil asli Lampung..

Beda dengan ketika saya pertama kali berada di Samarinda, Pontianak, Singkawang, Jawa Barat-Tengah-Timur atau saat bertemu peserta pelatihan dari daerah lain seperti Cirebon, NTT dll..’taste of their culture and language’-nya kerasaa banget..

Waah..kalau udah ngomongin tentang Endonesah emang ga ada abisnya..
 
Di Lampung ini saya akan tinggal sekira 3 hari 2 malam.. Seperti biasa memenuhi undangan untuk sekedar membagi pengalaman dan ilmu yang saya punya untuk orang Lampung.

Jujur.. baru kali ini ada sekolah yang bersedia menjadi Event Organizer (EO) menyelenggarakan pengenalan Metoda Montessori yang terbuka untuk umum.. Salut untuk visi misi pemilik TK LIMOS dan Lovely Bee Daycare Bandar Lampung : Bunda Firsta Primordiyanti *mudah-mudahan gak salah ngetik..kalo ngucap nama mah Inshaa Allah gak belibet saya mah..*


 

Kerja keras dan kesigapan mereka menyiapkan acara ini juga, saya acungi jempol.. Usaha-nya untuk mensosialisasikan Montessori di Lampung dirasakan mereka sebagai tantangan yang berat dan tidak mudah. Metoda asing, nama asing, budaya penduduk yang cenderung dalam status ‘sudah dalam posisi wuenak’ – sulit untuk menerima perubahan dan apalagi untuk berubah, adalah sederet masalah yang dihadapi EO ini untuk ‘menarik’ massa ke tempat pelatihan di Gd. PascaSarjana Universitas Bandar Lampung.

 


 

Penuh perjuangan memang. Tapi tidak sedikit juga yang menyambut, bahkan yang datang dari kabupaten lain yang berjarak cukup jauh dari lokasi. Terimakasih teman-teman..perjalanan jauh nya mudah-mudahan terobati untuk sama-sama  mengenal tentang indahnya metoda ini dalam memperlakukan manusia sesuai fitrahnya dan juga saat melihat keragaman alat-alat yang dipraktekkan saat workshop *alat-alat tersebut hanya segelintir dari keseluruhan alat-alat Montessori*




 
 

Niatan pihak Rumah Montessori bertandang ke Lampung banyak juga misi-nya. Selain emang untuk sosialisasi Montessori di Lampung, ada lagi nih..

Pertama, untuk memenuhi janji dalam hati yaitu memberikan ilmu Montessori ini untuk sebuah PAUD yang pemiliknya telah almarhum dan sebelum wafatnya telah ikut pelatihan di Serpong. Beliau sangat ingin bisa guru-gurunya mendapat pelatihan ini..*Yth Alm Pak Imam, beberapa guru Titah Bunda sudah diundang gratis, ya Pak..mudah-mudahan ilmunya bermanfaat*
 
Kedua, kunjungan balasan untuk salah satu alumni pelatihan Rumah Montessori yang spesial.. Yova.. kebetulan keluarganya punya Hotel Serasi – tempat saya menginap, sebuah hotel transit yang nyaman dan bersih di pusat kota dan ga pernah kawatir dicuekin karena tuan hotel-nya perhatian banget. Thanks untuk sarang walet, nasi goreng, air jeruk nipis, mie goreng, kopi asli Lampung, teh manis dan pempek-nya. Big thanks untuk pinjaman alat-alat Montessori-nya.. Semangat terus untuk buka sekolah Montessori yaa..






Ketiga, sebuah reuni singkat dengan salah satu BFF *nyontek istilah my little teen* best friend forever.. Mia Tania.. ibu ini kebetulan lagi dines di salah satu kebun gula besar di Indonesia.. Miaanaa.. thank you so much.. you bring this session “it feels like home”.. Terimakasih sudah membantu presentasi di depan panggung dan sudah jadi fotografer bajakan di acara ini. Mungkin ilmu ini juga sudah sangat kaupahami, bahkan sudah sangat mungkin kau juga yang isi seminar ini..hihihi.. Tapi mudah-mudahan cuap-cuap saya tidak berasa membosankan dan ‘dangkal’ ya Mii..




Keempat, eksploring alam Lampung.. Bunda Firsta beserta keluarga memang pemandu wisata yang luar biasa.. Terimakasih untuk jalan-jalannya..  Terimakasih untuk makan bersamanya.. Saya diculik ke tempat yang sangat cantik.. It feels like in a private island..  O M G!




 
Pulau Kelagian namanya.. 20-30 menit naik perahu.. Pasirnya haluuss seperti tepung, putih dan masih bersih. Panen benda laut deh.. Di sini kebanyakan sampah alami yang ditemukan, sampah manusia sudah mulai nampak sedikit L

 
Lampung ini kaya betul alam lautnya.. posisinya dikelilingi pesisir dan pantai dengan beragam tipe dilihat dari sudut letak geografisnya. Dua pesisir berupa pantai selat dan satu lagi merupakan pantai yang bertemu laut lepas alias samudera.

Montessori trip ke Lampung selesai sudah seiring berakhirnya bulan April 2014.
Jatuh hati ke tanah Lampung sudah dimulai saat terbang menuju gerbang Pulau Sumatera ini karena disuguhi pemandangan indah dari ketinggian penerbangan yang tidak terlampau tinggi..

Damn, I love Indonesia!

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar