Minggu, 29 April 2012

Sekilas Pandang - Pelajaran Untuk Hidup Dari Sebuah Kelas Montessori


a life-skill lesson from Montessori Class..

Seneng banget rasanya, sampai pada titik sekarang ini apa yang telah saya bagi ternyata memberi feedback yang begitu luar biasa.. semakin bertambah banyak yang saya mengerti.. semakin dalam pula pemahaman saya..

Ajaibnya, bukan hanya karena saya mencari tahu tapi justru dengan cara berbagi pun, dampaknya luar biasa terhadap proses pemahaman saya..

Di blog ini, saya cuma pingin cerita aja.. bahwa salah satu ‘kata-kata mutiara’ dari Metoda Montessori yang berbunyi “Montessori is educating us not only for school, but for life” memang begitu adanya.

Sementara sebagian umat bertanya-tanya : “Kenapa sih sekolahnya kaya gitu? Kok ga duduk diam di kursi dengerin guru, tangan dilipat, jadi anak manis gitu loh..” atau “Mbok ya nulis-nulis di buku, biar jadi anak pinter keterima di SD favorit itu loohh..” (jiaah..) atau ada lagi “Lha ini malah jalan-jalan.. malah hilir mudik, bawa-bawa alat pula..duuuhh apa ngga takut jatuh? Apa ngga takut senggol sana senggol sini kena teman2nya..”

Saya juga sebenernya lagi cari-cari jawaban yang ‘cantik’ supaya para umat yang bertanya hal tadi mendapatkan pemahamannya dengan baik. Gol-nya saya sih, pingin keluar kata “Ooohh…gituuu toh” dari mulut mereka sambil manggut-manggut kenceng, tanda sangat mengerti (hahaha..maksa pisan..)

Emang dalem banget Metoda Montessori kalau udah urusan filosofi..

Yang bisa saya tangkap disini adalah bahwa ada makna dan tujuan yang begitu sudah sangat dipersiapkan oleh Montessori dalam hal bekal untuk hidup bagi anak-anak ini. Latihan dan pengenalan untuk praktek di dunia nyata sudah dimulai dari dini, sesegera mungkin agar mereka segera menjadi terampil dan dapat menjadi individu yang tangguh.

Lho kok bisa gitu? Bisaa..

Hidup itu berarti bergerak.. Bergerak yang berasal dari kebutuhan dan keinginan diri sendirinya adalah salah satu ciri makhluk hidup. Life is always connected with movement..

Sesuatu yang tidak bergerak, benda mati dong.. Sesuatu yang bergerak tapi dikendalikan alat pengendali, ya kaya robot dong.. hehe..

Dan anak-anak ini sejatinya adalah makhluk hidup.. *hmm.. bukan robot juga dong ya..

Jadi, biarkanlah anak-anak tersebut bergerak sesuka-nya, karena pastinya di usia tersebut anak-anak memang sedang aktif-aktifnya bergerak dan sedang ‘butuh-butuh’nya untuk bergerak.. Kadang malah sulit untuk dihentikan..

Montessori melihat ini menjadi sebuah moment yang baik untuk belajar dan bekerja bagi anak-anak dengan cara menyenangkan. Jika mereka memang sedang aktif bergerak, jangan paksa mereka untuk duduk diam mendengarkan apalagi memperhatikan.. Selain akan terjadi beruji baku fisik, keluar keringat, lelah sampai terkuras kesabaran yang berdampak ga baik (bisa-bisa emosi nih kita..)

 Ya sudah, biarkanlah berikan mereka keleluasaan untuk bergerak sesuai dengan kebutuhannya.. SAMBIL beri mereka kegiatan yang berupa stimulasi untuk menambah kemampuan dan kepintaran mereka. Dijamin mereka akan tampak senang mengerjakannya, tanpa paksaan, tanpa stress karena mereka hepi bisa bergerak bebas.. sambil belajar pula *wink-wink ^_^

Dari bebasnya anak-anak tersebut bergerak untuk bekerja di dalam kelas Montessori, ada pelajaran yang sangat bermakna untuk bekal hidup mereka di dunia nyata. Yaitu ketika di dalam kelas mereka harus berjalan sambil membawa alat-alat, mereka tanpa sadar diajarkan untuk selalu aware (=perhatian) dengan keadaan sekitar..

-          Amankah saya dalam membawa alat-alat ini?

-          Amankah teman-teman saya ketika saya harus berjalan melewati mereka sambil membawa alat-alat ini?

Begitu lah kira-kira sekilas pandang yang bisa saya tangkap dari benak anak-anak hebat itu.. Dan semua terlihat dari kehati-hatian mereka dalam melakukan semuanya dalam kelas. Anak-anak bergerak artinya otakpun bekerja.. Berpikir..

Ya.. pastinya mereka akan berusaha semaksimal mungkin kan untuk berjalan hati-hati saat membawa alat-alat itu supaya aman, tidak jatuh, dan tentu berusaha juga agar jangan sampai mengenai/menyakiti dan membuat orang lain terganggu.

Inilah latihan untuk hidup yang sebenarnya.. Kenapa?

Ga usah jauh-jauh deh.. Ketika kita sedang berada di pasar, mall ataupun keramaian.. kita bisa lihat dengan jelas ya.. begitu banyak orang hilir mudik membawa segala sesuatu yang beragam. Baik itu barang yang dijinjing, barang besar yang dipanggul atau ada juga yang dipangku/digendong. Sadarkah kita, mereka atau bahkan kita sendiri saat dalam situasi di tempat tersebut harus perhatian (=aware) dengan kondisi sekitar. Kita akan :

-          Berjalan hati-hati, agar tidak mengganggu kenyamanan orang lain (cobaa.. apa jadinya ya kalau kita berjalan di tempat seperti itu seenak udelnya? senggol sana sini.. dicerca orang sana sini.. terakhir ditangkap sekuriti deh *doh tepok jidat)

-          Berjalan hati-hati dan berkonsentrasi supaya barang bawaan kita dan kita sendiri tidak jatuh

Jauh di kemudian hari nanti saat anak-anak kita sudah harus menjadi pribadi mandiri seutuhnya, latihan pembekalan hidup itu sudah mereka dapatkan di kelas Montessori. Anak-anak itu sudah disegerakan untuk mengenal dan berlatih menghadapi dunia nyata, karena cepat atau lambat mereka akan dan harus hadapi itu..

Dalem banget ya makna-nya.. Saya pribadi awalnya melihat hal ini hanya sekadar dari sudut pandang ‘perioda sensitif’ anak yang memang sedang perlu bergerak/aktif sehingga cocok jika mereka belajar sambil bebas bergerak..

Tapi ternyata.. arti dari penerapan sistem pendidikan ini lebih jauh lagi ke depan.

Ini semua adalah untuk mempersiapkan anak menjalani hidup.

C’est la vie, baby! Inilah hidup, anakku.. J Be ready for that, because you will face it  by yourself sooner or later without me *hugs :’)