Selasa, 26 Juni 2012

Bekal untuk hidup, sebuah arti dari lingkungan yang dipersiapkan di Kelas Montessori



Hai..

Tulisan ini saya buat ketika saya sedang m-e-n-u-n-g-g-u..

Menunggu saat-saat kepergian saya ke Bandung.. he he he

Jadi inget kejadian kemarin banget saat saya menunggu sang tukang servis mesin cuci yang bilang di telpon : “perkiraan.. saya akan datang setelah jam makan siang ke sore”..

Hmm.. hi hi saya gak nanya juga ya jam berapa tepatnya.. Padahal kan “setelah jam makan siang ke sore”  itu panjaanngg dan bisa laaammaa.. Itungannya mulai dari jam 1 siang sampai ke jam 6 sore.. ffuih.. Tapi.. saya sangat pengertian (nge-les..) bahwa si tukang servis ini saat mengontak saya, dia masih punya 2 klien lagi yang harus dikunjungi dan dilayani.. Dan itu artinyaa… kita memang gak bisa memprediksi waktu yang diperlukan oleh masing-masing klien. Dari mulai perjalanan menuju ke tempat-tempat klien tersebut sampai ke penanganan keluhan mereka dan parahnya kerusakan alat-alat mereka.. weleeh.. sungguh memang harus pake embel-embel “perkiraan” J

Jam demi jam saya lalui.. satu – dua jam masih keluyuran di dalam rumah, tiduran.. buka laptop.. *masih sabar..

Menjelang menunggu jam ke 3 udah gatel.. waaa.. saya langsung  cuci-cuci piring, nyetrika dan beres-beres baju, sapu-sapu halaman.. dan akhirnya siram taman.. Lagi nyiram taman begitu.. kucluk..kucluk.. datang deh si tukang servis.. haha..banyak kali pekerjaan rumah yang sudah saya kerjakan dan beres sampai tibanya si sang tukang servis ini.. Alhamdulillah.. tinggal istirahat..

Merenung dari kejadian hidup kita sehari-hari seperti ini selalu menjadi inspirasi bagi saya untuk membagikannya saat saya mengajar dan melatih partisipan tentang arti dan filosofi Metoda Montessori..

Ya..

Dari sini, kita bisa mendapat penjelasan  tentang arti : Mengapa alat-alat di kelas Montessori hanya tersedia masing-masing satu buah?

Artinya itu banyak dan penting sekali.. di balik disain lingkungan yang telah dipersiapkan ini  - sungguh -  sangat dalam artinya bagi kehidupan si kecil kelak..

Arti : Mengapa alat-alat di kelas Montessori hanya tersedia masing-masing satu buah?

Montessori menyiapkan kebutuhan anak yang keinginannya pasti berbeda-beda karena setiap anak adalah unik..

Montessori menyiapkan anak untuk belajar bertanggung jawab dan berdisiplin diri : menyelesaikan tugasnya sampai tuntas dulu sebelum mengambil alat/kegiatan yang lain

Montessori menyiapkan anak untuk selalu empati dan pengertian terhadap teman/orang-orang sekitarnya : bahwa dengan dia mengembalikan alat yang telah digunakan, berarti dia memberikan kesempatan anak-anak lain atau teman-temannya untuk boleh memakai alat yang tadi dia sudah pakai.. Tidak untuk dimiliki sendiri dan tidak untuk dikuasai sendiri

Montessori menyiapkan anak untuk berlatih bergiliran..

Montessori menyiapkan anak untuk bersabar menunggu

Montessori menyiapkan anak menghargai waktu dengan menggunakan waktu sebaik-baiknya

Naa.. dua poin terakhir inilah… yang nyambung banget dengan kejadian cerita saya di atas.. hehe..

Saat seorang anak dalam kelas Montessori menginginkan material yang sedang dikerjakan anak lainnya, dia pasti akan menunggui anak tersebut sampai selesai dengan material tersebut.. Lhaa? Kapan selesainya juga belum tau? Ini kan juga tidak bisa diprediksi.. karena Montessori juga menghargai si anak yang sedang mengerjakan sesuatu tanpa harus dibatasi waktu yang sempit.. karena pembatasan waktu artinya akan membatasi anak untuk mengeksplorasi dan mendapat banyak pelajaran dari material-nya.

Kita sebagai pengarah di dalam kelas Montessori  bisa mengarahkan anak yang sedang menantikan material ‘dambaan’nya tersebut untuk mengerjakan hal dan material lain yang masih banyak tersedia untuk dipilih dan dikerjakan daripada duduk  menunggu..

Dengan mengerjakan alat/kegiatan lain, dia jadi bisa mendapatkan pelajaran lebih banyak lagi sambil menunggu temannya selesai dengan material dambaannya tadi.. Tanpa terasa waktu berlalu dan anak tadi bisa segera menemui material dambaannya. Menunggu yang tadinya bisa menjadi sesuatu yang membuat kita kesal dan marah, terlewati sudah..


Inilah konsep menghargai waktu.. sambil menunggu, kalau gak ada yang dikerjakan rasanya akan menjadi sebuah siksaan dan hal yang menyebalkan.. Iya ga tuh?

Naa.. dengan mengerjakan something else.. itu berarti banget lhoo.. healing.. bisa sedikit mengalihkan kekesalan kita dalam menunggu.. Ada sesuatu yang bisa kita kerjakan saat menunggu..

Benefitnya banyak.. Menjadi lebih sabar? Iya.. Pekerjaan lain terselesaikan? Iya juga.. Gak pake uring-uringan dan sebal sama yang ditunggu? Juga iya.. Lumayaannn.. ngurangin stress dan dosa ha ha ha.. *kata yang terakhir hanya Tuhan yang tau yaaa.. sstt.. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar