MONTESSORI
ITU (katanya) BEGINI… MONTESSORI ITU (katanya) BEGITU… Bagian-4
Seri belajar (lagi) tentang metode montessori PAUD
Menanggapi
beberapa pendapat (terutama yang kontroversial) terhadap Metode Montessori –
khususnya level PAUD
(semua
tanggapan ini dibuat berdasar pendapat dan pengalaman pribadi penulis - 23
tahun di dunia montessori - dan referensi buku : The Essential Montessori by
Elizabeth Hainstock)
· Montessori
itu (katanya).. Terdapat kesenjangan (perbedaan) usia yang cukup jauh dalam pengelompokan
usia di kelas montessori daripada kelas konvensional
Montessori
percaya dan sudah terbukti di lapangan selama ini, bahwa anak-anak dapat saling
belajar dari sesama teman. Banyak hal yang dapat diajarkan oleh seorang anak
kepada temannya atau anak lain sebagaimana banyak hal juga yang diajarkan guru.
Terdapat rasa saling respek (menghargai) yang berbeda di antara mereka karena
mereka merasa lebih terdorong secara alami untuk melakukan kerjasama, saling
support, dan berkolaborasi - bukan kompetisi. Saling belajar dari teman-teman
seringkali membuat anak-anak jauh lebih bersemangat dalam melakukannya karena
mencontoh role model yang lebih relate, lebih sesuai dan lebih konkrit dengan
kelompok usianya. Lebih nyaman saat mereka melihat standar sebuah karya yang
dihasilkan teman-teman daripada harus ikuti kesempurnaan hasil gurunya yang
merupakan standar orang dewasa.
Satu
lagi, metode ini membekali seseorang agar kelak bisa terampil bersosialisasi
dengan orang lain yang beragam beda usianya. Itulah yang terjadi di kehidupan
nyata. Mereka berlatih untuk selalu berpikir dan berlaku positif. Seorang yang
lebih tua tidak harus selalu merasa paling bisa karena mereka tidak perlu malu
jika harus belajar dari yang lebih muda. Yang lebih muda pun merasa bahwa
mereka bisa tetap menghormati yang lebih tua tanpa harus merasa takut di-bully
dll karena pada kenyataanya mereka memang sama-sama sedang belajar di dalam
satu lingkungan.
· Montessori
itu (katanya).. Bermanfaatkah untuk anak normal? Mengingat aslinya metode ini adalah
untuk anak yang memiliki kebutuhan khusus – kekurangan – hambatan belajar
Menurut
pendapat pribadi, metode ini telah berhasil untuk anak-anak yang kekurangan dan
memiliki hambatan belajar. Mereka saja yang memiliki kesulitan belajar bisa
menjadi paham dan lebih mudah menyerap pembelajaran yang disampaikan melalui
metode ini, berarti apalagi untuk anak normal yang tidak memiliki kesulitan
khusus untuk mempelajari banyak hal.
Montessori pun berpendapat bahwa ketika mengetahui anak normal mampu paham lebih cepat bahkan lebih menikmati metode belajarnya maka hal ini justru mengindikasikan terdapat banyak kekurangan dalam sistem pendidikan yang diberikan untuk anak-anak normal.
Bersambung ke bagian-5.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar