Pages

Minggu, 30 Agustus 2020

Manfaat Huruf Sambung Pada Anak Usia Dini

Huruf sambung dalam Metoda Montessori

Kebanyakan anak-anak zaman sekarang, untuk urusan awal menulis mereka dikenalkan langsung ke huruf cetak mulai dari level PAUD.

Ketika anak menginjak SD kelas 1 pun masih huruf cetak yang dipakai saat awal masuk sampai pada satu masa di tengah-tengah semester ada penugasan menulis huruf tegak bersambung di pelajaran Bahasa Indonesia. 

Sering pula ditemukan anak usia dini punya masa-masa bingung ketika harus mengenal dan membedakan beberapa huruf tertentu yang mirip karena sering terbolak balik baik saat penulisan maupun saat pengucapan.

Ya betul! Biasanya kendala itu ada untuk kelompok huruf (b), (d),(p), (q).

Jika kita meninjau dari tingkat kerumitan gerakan penulisan huruf, bagi anak di level PAUD sebetulnya lebih sulit untuk menulis huruf cetak.

Salah satu solusi untuk membuat aktivitas latihan menulis huruf ini lebih mudah, menyenangkan dan dapat meminimalisir kebingungan akan bentuk huruf bagi anak pemula ini adalah dengan mengenalkan dan mengajarkannya menulis huruf sambung.

Mungkin bisa dicobalakukan oleh kita para fasilitator (orangtua dan guru) ketika kita  menemukan kasus seperti ini pada anak di lapangan sebagai pilihan dari banyak ragam upaya.

Mengenalkan cara menulis huruf sambung untuk anak-anak usia dini yang pemula inipun dikuatkan oleh Maria Montessori dalam metoda pendidikannya : 

“Must one begin with strokes? The logical answer is “No.” These require too much effort on the part of the child to make them. If he is to begin with the stroke, it should be the easiest thing to execute. But, if we note carefully, a straight stroke is the most difficult to make. Only an accomplished writer can fill out a page with regular strokes, whereas a person who is only moderately proficient can cover a page with presentable writing.” – (Dr. Maria Montessori, ‘The Discovery of the Child’, Clio Press Ltd, 193).


Manfaat dan pentingnya menulis huruf sambung bagi anak usia dini :

1. Gerakan natural yang mudah

Ayunan tangan pada penulisan huruf sambung adalah gerakan natural yang mudah dilakukan oleh anak usia dini yang masih kesulitan dalam membuat guratan garis, lingkaran sempurna, membuat gerakan tangan terputus-putus saat penulisan berlangsung (seperti pada gerakan menulis huruf cetak). Gerakan natural ini banyak berdasar dari gerakan melingkar dan "coretan bebas". 

Hal ini akan membuat anak menjadi tidak terbebani karena gerakan ini merupakan pengembangan alami dari gerakan tangan yang mengalir bebas.

2. Rileks dan nyaman

Saat gerakan menulis sambung berlangsung, anak-anak jauh lebih tampak rileks dan mengalir karena ini adalah gerakan naturalnya. Seperti layaknya dia menggambar dan melukis. 

3. Mengenal huruf lebih mudah

Dalam huruf sambung, untuk beberapa huruf yang sering membuat anak bingung dan tertukar seperti huruf (b), (d), (p), (q) : gerakan arah penulisannya dibedakan satu sama lainnya sehingga dapat membantu memudahkan anak dalam mengingat perbedaan karakteristik bentuk huruf tersebut. 

4. Membantu dan meringankan kesulitan anak dengan kecenderungan disleksia

Anak-anak yang memiliki kecenderungan hambatan belajar ini, mereka biasanya memiliki kesulitan dalam mengenal huruf-huruf (terutama huruf cetak) bahkan mungkin lebih berat dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya. Dengan mengajarkan mereka menggunakan huruf sambung paling tidak kesulitan yang dihadapi bisa terbantu dan diringankan karena mendapat intervensi dini untuk urusan persiapan baca tulisnya.

5. Mengenal kata secara utuh

Dalam menulis kata menggunakan huruf cetak, karena setiap hurufnya ditulis terputus-putus seringkali kita kesulitan menemukan pemisah (spasi) dalam sebuah barisan kata yang ditulis. Antara satu kata dengan kata lainnya serta semua huruf yang menyusun kata-kata tersebut tampak melebur jadi satu sehingga sulit membaca kata per kata utuh yang mengandung arti tertentu. 

Namun dalam huruf sambung, anak menghubungkan huruf satu dengan huruf yang lainnya tanpa terputus menjadi sebuah kata. Mereka akan lebih mudah melihat dan membedakan satu kata dengan kata lainnya karena jelas terlihat pemisahan bagiannya. Satu kata ditandai oleh satu rangkaian huruf yang saling tersambung dan akan dipisahkan oleh spasi untuk kata berikutnya. 

Hal ini juga akan memudahkan orang lain dalam mengenali setiap kata yang terpisah saat membaca tulisan anak.

6. Tidak akan sulit pindah ke huruf cetak

Mengenalkan menulis huruf sambung di awal saat anak usia dini, tidak akan menyulitkan anak untuk pindah ke huruf cetak atau ketika mereka masuk sekolah umum nantinya. Justru sistem ini banyak membantu memudahkan anak dalam mengurangi kebingungan dan kesulitan dalam mengenal dan menuliskan huruf untuk persiapan bacanya. 

Walau huruf sambung terdengar kuno, jadul atau ketinggalan zaman ditambah lagi sekarang sudah zamannya semua didominasi huruf cetak, tidak perlu khawatir dengan kesulitan beradaptasi di masa depannya. 

Pastikan kita yakin saat memutuskan memilih untuk mengenalkan menulis huruf sambung di awal untuk anak usia dini kita, dengan mengingat semua manfaat dan benefit di atas.

Kita memang hidup di dunia yang penuh dengan huruf cetak. Kita dikelilingi olehnya. Huruf cetak ada dimana-mana. Setiap manusia tentu akan mempelajari dan butuh menguasai huruf cetak. 

Namun, dengan mengajarkan huruf sambung terlebih dahulu, anak-anak ini seperti sedang ditawarkan salah satu dari sekian banyak upaya pengenalan yang akan membuat mereka lebih lancar dan mudah untuk masuk ke dunia bahasa.

Huruf sambung di Rumah Montessori 

Walau kami tahu serta paham tentang benefit dan manfaat mengenalkan huruf sambung bagi anak usia dini, namun di Prasekolah RumahMontessori kami menerapkan 'jalan tengah'. Kami sepanjang ini masih berkompromi dengan sistem yang mudah-mudahan tetap bisa membantu memudahkan anak-anak dalam persiapannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SD. Sekolah-sekolah di negeri ini umumnya masih menerapkan penggunaan huruf cetak.

Pada akhirnya, sampai detik ini kami masih menerapkan pengenalan menulis bentuk huruf cetak namun penggunaan gerakan motorik untuk arah penulisan semua bentuk huruf cetak di prasekolah kami tetap mengambil gerakan dasar yang sesuai dengan kaidah gerakan menulis huruf sambung. Suatu hari nanti, prasekolah kami pun tidak menutup kemungkinan untuk mengajarkan huruf sambung full pada siswa-siswinya. Seperti biasa, kami mah mengalir sesuai kebutuhan saja, entah itu kebutuhan individual atau bisa jadi kebutuhan regulasi. Semua akan diupayakan yang terbaik tentunya 😉

Bagaimana cara prasekolah kami mengenalkan gerakan arah menulis bentuk huruf melalui 'jalan tengah' ini, dapat disimak di video YouTube kami, silakan klik link berikut : 

https://youtu.be/G-meEQI-fZM

Untuk mendapatkan informasi cara pelafalan (pengucapan) setiap hurufnya dengan sistem fonik, silakan klik link berikut :

https://youtu.be/ANNc5vIc08w

Mudah-mudahan bisa menjadi tambahan pengetahuan dan wawasan.

Hanya sekedar ingin berbagi versi kami, selebihnya silakan tentukan sendiri yang terbaik dari sekian banyak ragam pengetahuan lainnya. 

Salam Hangat

Ivy Maya Savitri

Founder Rumah Montessori

Berikut beberapa link terkait dengan topik blog kali ini, semoga bermanfaat.. 

https://www.montessoriinreallife.com/home/2019/11/1/a-montessori-introduction-to-the-alphabet

https://montessori.org.au/what-rationale-cursive-writing

https://www.wbms.org/blog/handwriting-montessori-why-teach-cursive-vs-print

https://baandek.org/posts/cursive-in-montessori/

 

Sabtu, 01 Agustus 2020

Kenapa Ada 4 Belah Ketupat di Kotak Konstruksi Segitiga? Penjelasan Versi Untuk (level) Anak

Nama siswa RumahMontessori yang bertanya diwakili dengan nama Anakku di paparan ini. 

NOTES Penting :
Sebelum menyampaikan paparan jawaban di bawah ini ke anak-anak pastikan orangtua atau fasilitator membaca dulu penjelasan lengkap versi untuk umum  terkait pertanyaan Anakku ada di link : 
Silakan dibaca sampai tuntas untuk tambahan wawasan pengetahuan. 

Penyampaian penjelasan khusus untuk Anakku (level anak) atas pertanyaannya adalah sebagai berikut :

Terimakasih untuk pertanyaannya, Anakku  🥰
*Mengapa ada 4 belah ketupat?* dalam kotak konstruksi segitiga 2 - heksagon kecil - yang sedang dipinjam Anakku? : 

Ibu Ivy coba jawab pertanyaan Anakku ya.. 

1•• Di kotak heksagon kecil ini, Anakku sedang mulai dikenalkan pada bentuk segi empat yang terbangun dari gabungan segitiga, salah satunya bangun belah ketupat
2•• Di kegiatan ini, karena belah ketupat termasuk bangun segi empat yang baru dikenalkan maka dibuat lebih banyak supaya Anakku terbantu untuk lebih kenal dan mengingat lebih kuat tentang bentuk ini. Anakku bisa lihat dengan berulang kali ya : belah ketupat ini ternyata selalu menunjukkan kedua segitiganya selalu sama besar, garis hitamnya yang tegak dan lurus ke samping membelah dan membagi belah ketupat menjadi dua bagian segitiga yang selalu sama besar (orangtua bisa tunjukkan garis hitam pada belah ketupat) 
Selain itu kita bisa membangun segi enam atau heksagon kaya wadah kotak konstruksi ini dengan menggabungkan 3 belah ketupat yang sama persis bentuk rupanya. Kamu bisa coba sendiri melakukannya

(lanjutkan memberi anak pemahaman lewat kehidupan sehari-hari)
Inget kan.. Kalau Anakku melakukan sesuatu diulang-ulang dan sering maka Anakku akan semakin ingat, cepat bisa, cepat mengerti caranya. Misalnya mandi, makan sendiri atau naik sepeda. 
Begitu juga kalau bunda atau bu guru ngingetin sesuatu ke Anakku berulang kali, Anakku pasti akan lebih cepat ingat karena sering dengar atau lihat. Tapi kalau terlalu sering diingatkan kadang jadi bosan juga ya 😁

Nah sama, di kegiatan kotak konstruksi segitiga 2 ini, mata penglihatan dan ingatan Anakku sedang diulang terus agar semakin ingat dan cepat mengerti tentang ciri khusus dari belah ketupat, karena nanti ke depannya Anakku akan ketemu dengan beberapa bentuk segi empat lain yang berbeda ciri khasnya dengan belah ketupat ini. Berbeda ciri karakter bangunnya tapi masih sama-sama kelompok segi empat.
Nanti deh kita minta bu guru ya minggu depan, supaya Anakku bisa dapat kotak konstruksi segitiga berikutnya yaitu kotak heksagon besar. 
Di kotak itu Anakku akan ketemu dengan yang mirip belah ketupat tapi namanya jajaran genjang, sebab punya ciri karakter yang berbeda dengan belah ketupat. Terus nanti juga akan ketemu lebih banyak segi empat lainnya di kotak konstruksi segitiga 4 - kotak persegi. 
Nah karena Anakku sudah berulang diingatkan sampai 4× bikin belah ketupat di kegiatan kotak konstruksi segitiga 2 ini, InsyaAllah Anakku akan semakin mudah mengerti di mana perbedaan tersebut, supaya gak ketukar nama bangun geometri dan lebih mudah mengenal ciri khasnya. 

Kalau Anakku bertanya lagi :
Kenapa gak dibikin lebih banyak lagi saja belah ketupatnya supaya tambah cepat lagi kita ingat dan bisanya? 
Bisa dicoba dengan respon seperti ini : Mungkin menurut si pembuat metoda ini, 4 buah sudah cukup. Beliau menetapkan bahwa 4 belah ketupat tersebut adalah hasil terbaik dari sebuah proses penelitian yang cukup panjang. 
Kalau kebanyakan, anak-anak nanti akan bosan (seperti Anakku yang akan merasa bosan kalau terlalu keseringan dibilangin orang hehe) dan gak semangat merhatiin atau tanya tanya karena lelah. Tapi kalau terlalu sedikit, misalnya cuma 1-2 buah belah ketupat saja itupun dirasa akan kurang menarik bagi anak-anak.

Nah.. Itu saja penjelasannya dari Ibu Ivy. Semua jawaban ini boleh diterima atau tidak oleh siapapun. Bahkan kalau mau dikaji ulang sendiri sekalipun untuk penguatan kebenarannya, silakan.. Karena pada hakikatnya ilmu pengetahuan memang dinamis dan harus terus berkembang.

Salam Hangat dari Ibu Ivy 🥰🙏



Dalam Fonik : Mengapa Huruf Vokal Dibunyikan Dengan Tambahan Suara Desah 'h'?

Seri rangkaian Q and A - tanya jawab seputar Metoda Montessori PAUD

Notes :

Untuk menjawab pertanyaan Q and A, sumber referensi yang dipakai dalam paparan blog ini beragam. Penulis bisa mendapatkannya dari hasil pencarian data pengetahuan yang berasal dari berbagai sumber seperti buku-buku pengetahuan terkait serta workshop dan komunitas Montessori enthusiast skala internasional dan local yang diikutinya. Bisa juga merupakan pendapat pribadi penulis hasil dari pengalaman dan pengamatannya selama dua dekade (hampir 20 tahun sebagai praktisi PAUD dan metoda Montessori) yang tetap berdasar pada data ilmu pengetahuan yang terkait, ilmu psikologi tumbuh kembang anak, metoda montessori dll. Wajar dan pasti jika ada salah dan kurang dari penulis.

Mohon diambil yang baik dan bermanfaatnya saja, semua penyimpulan dan pilihan jawaban dikembalikan kepada kebutuhan pembaca.

Para pembaca dipersilakan bahkan wajib untuk mencari pengetahuan dan informasi lainnya dari berbagai sumber sehingga dapat memperkaya wawasan. 

Mengapa huruf vokal selalu dibunyikan dengan tambahan suara desah 'h' dalam lagu fonik yang dinyanyikan di Rumah Montessori? 

Pertanyaan yang berasal dari orangtua siswa Rumah Montessori di masa PJJ online learning ketika anak-anaknya mendapat materi pengenalan huruf dalam sistem fonik lewat lagu Anak Ayam.

Untuk mengetahui bagaimana pengenalan alfabet melalui lagu fonik dalam Bahasa Indonesia versi Rumah Montessori silakan klik link berikut : https://youtu.be/ANNc5vIc08w


Terimakasih untuk pertanyaannya, saya coba jawab ya.. 😊

Saat bernyanyi lagu fonik anak ayam versi RumahMontessori memang semua huruf yang dinyanyikan terdengar seperti ada semacam desah huruf 'h', termasuk untuk huruf vokal (contoh huruf 'a' dibunyikan = 'ah', huruf 'e' dibunyikan = 'eh', huruf 'u' dibunyikan ='uh' dst). Beberapa yang memperhatikan mungkin menganggap bahwa tambahan bunyi desah 'h' tersebut tidaklah perlu ada karena nama dan bunyi huruf vokal dalam Bahasa Indonesia tiada berbeda. Ada kemungkinan pula bisa memberikan kebingungan saat proses awal membaca.

Alasan dari sudut pandang kami sederhana saja, yaitu untuk memberikan sedikit perbedaan terhadap 'identitas' antara yang mana nama huruf dan yang mana bunyi huruf atau foniknya ☺

Yang pasti, tidak semua lagu fonik seperti itu, tapi kami memilih yang seperti biasa dinyanyikan.

Jadi tidak ada masalah dan silakan saja bagi siapapun untuk memilih lagu fonik yang ada desah 'h' atau tanpa 'h'. OK aja kok kita mah kalau ada yang merasa lebih mudah dengan bunyi 'a - i - u - e - o' (tanpa 'h') dan bukan dengan 'ah - ih - uh - eh - oh'  saat mengenalkan huruf vokal Bahasa Indonesia dengan sistem fonik. Karena betul juga, toh saat diterapkan dalam proses baca kata nanti, desah 'h' dalam bunyi huruf vokal tadi pasti ditiadakan. 

Ada satu catatan penting yang perlu kita ketahui : tidak perlu khawatir semua anak bakal bingung atau salah permanent dalam membaca kata. Misalnya untuk kata 'ratu', anak akan membacanya jadi 'rah-tuh' akibat dari mengenal huruf lewat lagu fonik tadi dan mungkin berlaku sama untuk kata lainnya yang mengandung huruf hidup pula seperti kata 'kayu' akan dibacanya menjadi 'kah-yuh' dsb. 

Ada memang beberapa anak akan mengalami itu di awal sekali ia mulai belajar membaca, tapi tidak akan permanent karena dengan sendirinya seiring waktu berjalan akan secara otomatis terbenahi. Percayalah, anak itu luar biasa cerdas dan mampu membuat simpulan analisa lewat pengalaman belajarnya sendiri. 

Buktinya, sebagian besar anak-anak RumahMontessori saat mulai belajar baca, hampir semuanya tidak menyebutkan bunyi 'h' lagi ketika ketemu huruf vokal atau membaca kata-kata lainnya.  

Mereka aman-aman saja bacanya. Padahal di sekolah, sudah tentu mereka sekelas mengenal dan menyanyikan lagu anak ayam versi kami dari guru. Tapi dalam membaca kata, mereka semua baik-baik saja tampaknya.

Hanya sedikit sekali kasus anak yang melalui kendala, itupun hanya di awal dan sebentar saja. Setelah itu, mereka lancar membaca tanpa salah eja.

Khusus bagi anak-anak yang sudah bisa membaca, lalu mereka tidak menyertakan suara desah 'h'-nya saat menyanyikan huruf-huruf pada lagu fonik, ya.. tidak apa-apa - tidak usah dibetulkan atau disuruh ulang harus sama dengan lagu kami. 

Justru menurut pengamatan kami, itu artinya mereka yang sudah bisa baca sudah sangat paham dan mampu membedakan antara mana bunyi huruf dan nama huruf. Mereka sepertinya sudah paham dan merasa tidak perlu lagi memberikan 'h' dalam lagu fonik setiap membunyikan huruf vokal karena memang mereka aware hal tersebut tidak pernah diaplikasikan ketika mereka membaca kata.

Silakan cek saja kemampuan anak-anak dalam membaca kata-kata yang ada huruf hidupnya, kami percaya.. mereka tidak kesulitan dan sudah benar.

🥰

Salam Hangat dari Ibu Ivy 


Mengapa Ada 4 Belah Ketupat di Kotak Konstruksi Segitiga Heksagon Kecil - Montessori?

Seri rangkaian Q and A - tanya jawab seputar Metoda Montessori


Notes : 
Untuk menjawab pertanyaan Q and A, sumber referensi yang dipakai dalam paparan blog ini beragam. Penulis bisa mendapatkannya dari hasil pencarian data pengetahuan yang berasal dari berbagai sumber seperti buku-buku pengetahuan terkait serta workshop dan komunitas Montessori enthusiast skala internasional dan local yang diikutinya. Bisa juga merupakan pendapat pribadi penulis hasil dari pengalaman dan pengamatannya selama dua dekade (hampir 20 tahun sebagai praktisi PAUD dan metoda Montessori) yang tetap berdasar pada data ilmu pengetahuan yang terkait, ilmu psikologi tumbuh kembang anak, metoda montessori dll. Wajar dan pasti jika ada salah dan kurang dari penulis.
Mohon diambil yang baik dan bermanfaatnya saja, semua penyimpulan dan pilihan jawaban dikembalikan kepada kebutuhan pembaca.
Para pembaca dipersilakan bahkan wajib untuk mencari pengetahuan dan informasi lainnya dari berbagai sumber sehingga dapat memperkaya wawasan.


Mengapa ada 4 belah ketupat-nya?
Pertanyaan dari orangtua dan siswa Rumah Montessori di masa online learning (PJJ) saat anak mendapat kegiatan di rumah berupa kotak konstruksi segitiga level 2 (kotak heksagon kecil). 
Terimakasih untuk pertanyaannya. Saya terbiasa untuk menjelaskan panjang lebar walau mungkin yang dibutuhkan adalah jawaban short cut nya aja 😁 Maaf ya jika kepanjangan dan boring. Tapi saya percaya, pertanyaan yang diajukan dan jawaban ini akan menjadi tambahan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Inilah foto yang menunjukkan isi dari kotak konstruksi segitiga level 2 - kotak heksagon kecil - 

Foto pertama : kumpulan segitiga sebelum digabung


 
Foto kedua : kumpulan segitiga yang sudah digabung sehingga menghasilkan bangun geometri lainnya.
Untuk video tutorial cara kerja material ini silakan klik link berikut https://youtu.be/kSSk9kvKH4M

Tampak dalam foto kedua ada 4 belah ketupat yang dihasilkan dari penggabungan segitiga : 
Sampai saat ini saya belum menemukan penjelasan yang lebih detil apalagi yang langsung dari pelopornya. Sependek pengetahuan saya, pada dasarnya kegiatan konstruksi segitiga ini bertujuan : 
1•• Supaya anak paham bahwa segitiga adalah bentuk paling dasar untuk membangun bentuk-bentuk geometri lainnya.
2•• Visual dan pemahaman anak usia dini tentang bangun geometri ini diasah dan dimatangkan melaui :
- pengulangan pengelompokkan warna (untuk mendapatkan bangun geometri tertentu : pola warna yang digabung selalu yang sama warna) 
- pengulangan gerakan motorik saat anak menggabungkan bangun segitiga
- pengulangan bentuk geometri yang dihasilkan dari penggabungan segitiga 
3•• Semua pengulangan di atas akan membantu menguatkan visual dan daya ingat anak terhadap figur si bangun geometri sehingga dalam jangka panjang akan lebih mudah dalam menyimpulkan sifat dan ciri khas sebuah bangun geometri.

Mengenai kenapa yang dipilih bangun belah ketupat, mungkin ada maksud tersendiri dari si penemu metoda ini yang saya belum tahu. Bisa saja seperti material lainnya yang kalau ditanya sampai detil kenapa warna, bahan dan bentuknya begini begitu, sepengalaman saya : saksi sejarah yang mendampingi langsung Maria Montessori sekalipun tidak juga selalu mempunyai data alasannya kenapa karena mungkin ya itu.. bisa jadi alasannya sederhana saja, mungkin 'hanya' karena memang Montessori harus memilih salah satu bentuk sebagai alat atau mediator yang perlu ada untuk membantu memudahkan pemahaman. Silakan cek artikel terkait di :

Menurut saya pribadi, belah ketupat ada 4 buah (3 berdiagonal vertikal dan 1 berdiagonal horizontal) di kotak konstruksi ini karena belah ketupat termasuk bangun segi empat sederhana yang pertama dikenalkan pada anak di kotak level 2 ini setelah sebelumnya di kotak level 1 : anak hanya bertemu dengan bangun segitiga saja. Karena dianggap merupakan sesuatu yang baru, maka dirasa butuh upaya lebih untuk mengenalkan dan mendekatkan kesan konkrit si bangun ini sesering mungkin agar terbentuk penguatan kesan, daya ingat dan pemahaman anak terhadap karakteristik sifat dan ciri khas bangun segi empat, khususnya belah ketupat ini. Sehingga nantinya anak akan lebih mudah mengidentifikasi perbedaan sifat dan ciri khas bangun segi empat lainnya seperti jajaran jenjang dll ketika anak bekerja dengan kotak konstruksi segitiga selanjutnya yaitu level 3 - kotak hexagon besar dan level 4 - kotak persegi.  
Selain itu, kita bisa menunjukkan kepada anak bahwa bangun heksagon yang merupakan tema kotak konstruksi level 2 ini ternyata bisa dibangun lewat penggabungan 3 buah belah ketupat yang sama identik.

Foto di bawah ini menunjukkan isi dari kotak konstruksi segitiga level 3 - kotak heksagon besar -



Tampak di foto bahwa dalam kotak level 3 ternyata ketemu lagi ya dengan belah ketupat merah (sebagai reminder atau pengingat akan bangun segiempat yang pertama anak temui adalah 4 buah belah ketupat di kotak level 2) dan ada pengenalan bangun segi empat yang 'baru' yaitu : jajaran genjang abu-abu yang diharapkan anak akan mudah paham dan peka akan adanya perbedaan pada kedua bangun tersebut diantaranya dengan melihat garis diagonal hitam dan kesimetrisan segitiga yang tampak pada belah ketupat dan jajaran genjang. Setelah anak selesai dengan kotak heksagon besar level 3 akan dilanjutkan ke level 4 - kotak persegi untuk ketemu all about segi empat lainnya seperti persegi panjang, bujursangkar, trapesium dan aneka versi jajaran genjang. 

Foto di bawah ini menunjukkan isi dari kotak konstruksi segitiga level 4 - kotak persegi panjang -


Di kotak ini, jajaran genjang dikenalkan dalam berbagai versi bentuk dan ukuran (lihat bangun warna hijau - yang bukan segi empat sama sisi - dan 3 bangun warna kuning). Anak diajak untuk mengenal bahwa bagaimanapun bentuk dan arah garis hitam diagonalnya jika semua memenuhi persyaratan karakteristik sebuah jajaran genjang yaitu : memiliki 2 pasang sisi yang sejajar dan sama panjang, ada 2 pasang sudut yang berhadapan sama besar, memiliki dua diagonal yang saling berpotongan, kedua diagonal pada jajaran genjang tidak sama panjang, maka bangun tersebut tetap bernama jajaran genjang (parallelogram).

Notes khusus dan penting untuk diingat : 
- Kemampuan anak dalam mencerna, memahami dan belajar sesuatu melalui pola mengulang, membedakan, menyamakan dan mengelompokkan akan terus berkembang alias tidak akan stuck atau berhenti. Percayalah kemampuan berpikir mereka akan terus meningkat sampai pada titik paham, seiring bertambah usia dan stimulasi mereka
- Mengapa sampai se-detil ini tahapannya? Terkesan banyak menunjukkan pengulangan bangun geometri sehingga terasa boring bagi orang dewasa yang mengamati padahal anak mungkin bisa saja cepat paham walau tanpa adanya pengulangan bentuk di setiap level kotak konstruksi. 
Karena : mohon digaris bawahi bahwa setiap cara kerja alat edukasi di metoda montessori ini dibuat pada awalnya adalah untuk anak yang mempunyai hambatan belajar sehingga dibutuhkan tahapan yang seperti ini. Namun secara fitrahnya, semua individu baik yang punya atau tidak punya hambatan belajar, tetap butuh pengulangan untuk menguasai sesuatu, hanya saja berbeda di kecepatan waktu untuk memahami.
- Jikalau pun ada yang berminat membuat material yang terinspirasi seperti kotak konstruksi segitiga-nya Montessori ini lalu dibuat dengan warna, bentuk, isi dan jumlah ragam bangun yang berbeda dari alat montessori originalnya (misal menyederhanakan jumlah belah ketupat di kotak level 2 menjadi hanya 1 saja dll), silakan.. tidak ada yang melarang dan sah-sah saja. Selama semua alat ini dipakai tanpa mengurangi esensi dalam proses pembelajaran yang respectful the child dan diyakini tetap dapat membantu mengantarkan anak pada pemahaman materi belajarnya.


Inti dan esensi yang saya dapatkan di kegiatan konstruksi segitiga dan ada pengulangan bentuk belah ketupat ini (ini pendapat pribadi berdasarkan pengetahuan tumbuh kembang, psikologis, konsep pengajaran, pengalaman dan data pengamatan saya) adalah :
- adanya ragam warna dan bentuk serta beberapa pengulangan bentuk bangun yang sama dalam kotak konstruksi segitiga ini akan membuat kegiatan ini lebih menarik untuk anak, baik secara visual maupun motoriknya yang memang sedang aktif bergerak 
- anak secara fitrahnya senang kegiatan yang mengulang-mengulang
- anak butuh pengulangan untuk paham, untuk mastering, untuk menguatkan keyakinan, untuk pembuktian serta menyimpulkan hasil pengamatan dari pengulangannya.
(montessori banyak menggiring anak ke arah mental scientist : kegiatan berulang akan membuat anak lebih aware dan mengamati lebih sering, sehingga timbul pertanyaan rasa ingin tahu atau bahkan bisa sampai menemukan sendiri jawaban kenapanya - ini bonus besar. Hal ini juga akan mengajak anak dan fasilitator menuju ke riset yang lebih mendalam)


Pengetahuan tambahan :
Di kotak level 2 yang sedang anak kerjakan ditemukan 4 belah ketupat, artinya anak akan tahu bahwa :
** Ada 3 belah ketupat bisa dibangun dari 2 buah segitiga sama kaki yang ketika digabung, garis hitamnya menunjukkan bagian simetris kiri kanan karena akan terlihat garis vertikal hitam yang tampak membelah kedua segitiga sama kaki di kiri dan kanan yang sama besar. 


** Ada 1 belah ketupat yang juga bisa dibangun dari 2 buah segitiga sama sisi yang ketika digabung, garis hitamnya menunjukkan bagian simetris atas bawah karena akan terlihat garis horizontal hitam yang tampak membelah kedua segitiga sama sisi di atas dan bawah yang sama besar. 












Melalui kedua tampilan konkrit belah ketupat di atas, anak akan paham karakteristik, sifat utama dan ciri khas sebuah belah ketupat dari hasil pengulangan pengamatan visual dan gerakannya.
Apa sajakah itu? 
- Memiliki 4 buah sisi yang sama panjang dan sejajar
- Memiliki 2 pasang sudut yang berhadapan dan sama besar
- Memiliki 2 diagonal yang saling berpotongan tegak lurus. Satu diagonal membagi diagonal lain sama panjang
- Memiliki 2 simetri lipat dan 2 simetri putar 
Silakan saja ajak anaknya diskusi, tapi mohon tanpa ekspektasi akan keluar kalimat ilmiah dari mulut sang anak usia dini ya.. Saya percaya, anak bisa menjabarkannya dengan kata dan kalimatnya sendiri dari hasil 'riset'nya selama ini. Bisa jelaskan secara sederhana apa yang dia lihat saja sudah hebat, tinggal kita bantu saja untuk mengarahkan ke kesimpulan karakteristik bangun geometrinya.

Sebagai cross check antara teori dan kesimpulan pengamatan anak melalui media konkrit yang didapatkan dari kotak konstruksi tentang sifat dan ciri khas bangun belah ketupat ini silakan klik link berikut https://rumuspintar.com/belah-ketupat/

Setelah cek link tadi, bayangkan.. dulu kita belajar tentang karakteristik setiap bangun geometri hanya lewat gambar abstrak dan tekstual teori narasi yang dihafal, mengandalkan bayangan tanpa ada data atau media konkrit untuk membuktikan apakah teori yang diajarkan itu benar atau tidak. 

Ah sudahlah.. 😊



Why The Short Beads Stair is Colorful?

(Seri rangkaian Q and A seputar Metoda Montessori)


Do you have any thoughts about why the (beads) color's different today? 

Dr. Philip Snow Gang said : "Well.. No.. I think this is much prettier in the all colors."








His answer is quick and simple in his presentation.

Hmm.. Kadang gak semua warna di material montessori harus ada alasan kenapanya. Kalaupun ada mungkin itu udah dikembangkan para penerusnya. 




Jawabannya bisa sesederhana ini aja : to make the materials beautiful, pretty and people will love & exciting to see and use it. Or just to make people aware of the material's identity.

Lalu siapakah Dr. Philip Snow Gang ini? 

Dr. Philip had a close relationship with Montessori family. 

When he research about Montessori he had several her hand written manuals (album). 


Philip had another 'treasure' : some pre World War II montessori material. He said : "It's a set of beads, it's quite interesting cause it has different colors but they're gorgeous beads."

For Dr. Philip, Bringing Montessori Back to Montessori means : We came from nature and will be back to the nature.

We have to unlock the children from nature. It's a primary things. Love of nature is love of yourself.

You can not love yourself without love nature. 

Mengembalikan fitrah anak-anak ke alam adalah kebutuhan utama mereka, sejak dulu Maria Montessori menerapkannya (tampak dalam foto-foto sejarahnya).

Thank you very much for the powerful presentation, Dr. Philip 🥰 

So many lovely insight from a wise man.

 


#rumahmontessori

#onlinecourse #montessoricourse #keeplearning

#wisdomjourney