Sumber : Buku Montessori For Multiple Intelligences oleh Ivy Maya Savitri (Hal 2-3) – Bentang Pustaka
- ❤ Cepat hafal istilah,
nama dan hal lainnya
- ❤ Pandai menghitung
angka-angka, menyelesaikan soal matematika
- ❤ Bisa membaca dan
menulis di usia yang lebih cepat dari anak lain pada umumnya
- ❤ Terampil
menyelesaikan kepingan puzzle
- ❤ Nilai-nilai yang
tinggi di bidang akademik di sekolah
Masih tampak jelas
bahwa cerdas juga masih sering dikaitkan dengan hal-hal yang berbau akademik
atau pelajaran sekolah seperti matematika, bahasa, sains, pengetahuan social dan
lain-lain. Masih erat kaitannya juga dengan urusan nilai ujian yang bagus dan
peringkat atau ranking.
Ditambah dengan
adanya tes IQ yang sudah sangat lama digunakan para ahli untuk mengukur
seberapa cerdas seseorang. IQ adalah ukuran tentang bagaimana nilai tes
kecerdasan seseorang. Materi yang dites masih seputar bagaimana seseorang memecahkan
soal-soal matematika, mendefinisikan kata-kata, menciptakan
rancangan-rancangan, mengulang angka-angka dan ingatan serta mengerjakan
tugas-tugas lainnya. Yang sudah pernah menjalani tes IQ pasti paham.
Tes IQ memang bukan jawaban
segalanya atas ukuran kecerdasan seseorang, namun tetap bisa dijadikan acuan
untuk melengkapi kebutuhan menilai kecerdasan seseorang secara menyeluruh dari sudut pandang kecerdasan
majemuk.
Menurut saya, nilai tes
IQ yang diperoleh cukup untuk diketahui sewajarnya saja tanpa harus menjadikannya
penilaian mutlak yang berpotensi membatasi kita untuk berkembang lebih. Jika
nilai tes IQ adalah satu-satunya patokan dan kita terpaku di sana, akan banyak
kesempatan yang terlewat untuk mengembangkan kecerdasan-kecerdasan lainnya yang
tidak terukur dalam rangkaian tes IQ. Sesungguhnya masih terdapat banyak indikator
lain yang menunjukkan kecerdasan-kecerdasan setiap individu.
Tokoh yang populer menentang
ide bahwa IQ merupakan satu-satunya ukuran intelegensi yang terbaik adalah
seorang psikolog sekaligus professor pendidikan dari Harvard University bernama
Dr. Howard Gardner. Kini para ahli mempunyai pendapat, ide dan wawasan yang
lebih luas dalam memaknai istilah ‘kecerdasan’.
“Tes IQ itu umumnya
berfokus pada kepandaian dengan kata-kata atau angka-angka tetapi mengabaikan
hal-hal penting lainnya seperti musik, seni, alam dan kemampuan emosi sosial.”
(Thomas Armstrong)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar