Pages

Kamis, 10 Desember 2015

Kukembali ke Kotamu, Medan...

Pertama kali menjejakkan kaki di salah satu kota terbesar di Indonesia, Medan adalah sekira bulan Mei 2014. Membagi hanya pengenalan tentang Metoda Montessori saja secara singkat. Dari pertemuan pertama kali itulah, sebuah sekolah di Medan mengundang saya untuk kembali ke Kota Besar yang hangat ini. Kembali lagi memanjakan mata di salah satu bandara favorit : Kualanamu.

 

Bumi Medan yang saya temui ini penghuninya selalu tampak orang-orang yang hangat dan sangat menyambut baik. Entahlah bila ada yang punya pengalaman lain tentang-nya, it just : lucky me..
 
Sekolah Bina Insan Mandiri Medan. Ya.. itulah nama sekolah yang penuh semangat dan antusias untuk bersama-sama mengenal lebih lagi tentang metoda montessori pada tanggal 14-15-16 Agustus 2015.
Sekolah ini bagi saya cukup besar dengan fasilitasnya yang cukup lengkap. Saat bertemu dengan pihak yayasan, manajemen dan guru.. saya hanya ingin sampaikan, betapa mereka benar-benar senantiasa terus mencari informasi kekinian tentang pendidikan. Apapun akan mereka gelar bila materinya memang untuk urusan meningkatkan kualitas para pengajarnya.
 
 
 
Sekian banyak guru-guru yang diikutsertakan di sesi pelatihan ini menandakan bahwa, jangan pernah menyia-nyiakan ilmu yang menghampiri kita. Dengan ruangan aula yang besar dan peserta yang begitu banyak, saya sungguh merasa berarti di sini.. sayang kadang kala power suara saya yang sebetulnya sudah seperti panitia tatib lapangan ini tetap tidak bisa menjangkau audiens sebanyak dan ruangan sebesar itu. Walhasil panitia yang tanggap memberikan saya mikrofon yang mobile (berasa penyanyi.. #eaa..)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
full team peserta training Sekolah Bina Insan Mandiri Medan

Senang sekali melihat guru yang penuh semangat dan antusias mengikuti pelatihan ini, namun tetaplah ada batas maksimal dimana manusia butuh pelemasan otak dan otot. Akhirnya tim guru tak kuasa untuk menggelar ‘ice breaking’ berupa joget bersama..hahaha.. serunyaa..
 
 
Hilang sesaat dahi berkerut dan pemusatan fokus terhadap materi yang saya berikan. Maafkan..karena jadwal waktu dan materi yang padat, kadang kala saya hanya ingin maksimal menyampaikan materi sebanyak-banyak yang saya punya..hehehe...
 

Tapi tenang saja, di pelatihan ini juga sudah masuk ke dalam paket bahwa ada simulasi praktek material montessori oleh para guru sebagai latihan. Sedari awal mereka hanya melihat, mendengar dan mengamati saya memberikan materi, kini saat mereka untuk mencoba sentuh, mengerjakan bahkan latihan praktek mengajarkan pada anak. Berbeda rasa pastinya J tampak mudah ketika melihat materi dipresentasikan, tapi begitu mencoba sendiri, ternyata.. sudah dipastikan harus terus berlatih – berlatih – dan berlatih lagi dengan material yang ada. Latihan presentasi dibuat klasikal, mengingat jumlah peserta yang banyak agar semua bisa kebagian berperan aktif.
 
 
 
 
 
 

 
Sering ditekankan pula bahwa jangan pernah merasa ‘mentok’ dan mati gaya dalam urusan mengemas pembelajaran. Mau pakai montessori kek, active learning kek, sentra kek, multiple intelligent kek.. whatever! Be flexible, panduan tetap dipegang tapi kondisi lapangan tetap menentukan segalanya karena yang kita hadapi adalah manusia yang kadang tidak terprediksi.

Di akhir sesi pelatihan, sebelum melanjutkan perjalanan pulang.. rasa lelah semua tiba-tiba raib dengan datangnya beberapa guru yang menyodorkan sebuah kotak harta karun..hehe.. terharu biru saya menerimanya :’) ini inisiatif mereka sendiri, ini termasuk juga bagian yang saya sebutkan mengapa saya bilang orang Medan itu ‘hangat’ dan ‘welcome’.. Terimakasih untuk semuanya, kesempatan yang diberikan sangat berkesan bahwa saya bisa berbagi lebih banyak dari pertemuan yang sebelumnya. Sukses terus untuk Sekolah Bina Insan Mandiri Medan ya J

Sayang dibuang rasanya serpihan-serpihan sisi lain dari sesi pelatihan di Medan sehingga saya ingin memajang juga gambar-gambar yang ada di seputaran kota Medan yang sempat saya ambil selama perjalanan yang mengesankan ini.
 




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar