Blog ini memang penulisnya seorang penyebar virus
metoda montessori untuk Indonesia, tapi bukan berarti isi cerita di
dalamnya melulu tentang metoda yang disebarnya dan sekolah-sekolah yang disinggahinya.
Lebih dari itu, kepinginnya adalah.. bisa berinteraksi lebih dalam lagi dengan
siapapun yang membaca blog sederhana saya ini dengan cara : nggak pelit
bercerita segala sesuatu tentang apapun yang bisa saya ceritakan (kan udah dibilangin kalau saya ini 'enggak eksklusif!' everyone's welcome). Dan yang paling penting sih tulisan ini lebih untuk merekam kenangan bersama teman-teman trip saya dari ID Traveler. Enjoy!
Yang bosen, klik dulu tombol ‘tutup’ nya..
yang ingin nerusin baca, mangga.. hayu kita lanjut ngikutin cergam (cerita
bergambar) saya kali ini.. J
Awal
mulanya serentetan cerita akhir tahun ini adalah dari sebuah undangan untuk
memberikan pelatihan montessori paud untuk guru-guru sebuah Paud Buddhis di
Sorong Papua Barat.
Whaatt?
Sorong? Rumah Montessori will touch down in Sorong? Wheww!!
Saya sempet nge-hang sekaligus takjub dengan apa yang saya baca di email. Ini kan
mimpi saya.. bisa membawa metoda montessori ini sampai ke ujung Timur bumi
Indonesia.. *ujung Barat Indonesia nya
belom niih.. haha.. dimimpiin aja dulu kali yaa..*
Rencana
di kepala langsung nyusun itinerary lainnya..
Agenda
nomor satu tetap pelatihan, tapi bisakah sekalian saya sowan ke bagian lain di
Papua yang sedang nge-hits? RAJA AMPAT.. yang kayanya kalau lihat di peta cuma
tinggal koprol doang kalau udah di Sorong.
Akhirnya pribahasa “di mana ada kemauan di situ
ada jalan” berlaku buat seorang saya yang sangat ingin, no matter how and no
matter what..kudu..keukeuh bisa jalan ke spot perairan terindah di dunia itu..
Kebetulan
ada teman medsos sesama urang Bandung yang punya gawean ngajakin orang-orang
Indonesia untuk eksplor negerinya sendiri di bawah bendera Indonesian
Traveler.. Passs banget tanggal trip Raja Ampat Tahun Baru-nya dengan pelatihan
di Sorong.. Alhamdulillaahh..rejeki anak sholeha..
*Wahai
duo maut Indra-Erland dari Id Traveler.. nuhuuunn pisaann udah ridho ditanyain
banyak dan selalu manis menjawab kecerewetan emak-emak beranak tiga yang nekat
nge-trip adventuring sorangan ke Papua bersama anak-anak muda lainnya yang
kenalpun belum.. dan saya gak peduli..nu penting ka Raja Opat heula weeh... *duh
si ibu..*
Setelah dibekali obat anti malaria oleh dokter.. singkat
kata singkat cerita, tibalah waktunya.. The
time is coming. Beberapa dari tim
trip ketemuan di Bandara Soetta. Ketemu Rima, Lia, Erland-tour guide, Trinzi,
Weidy, Anie dan Itha.. Hmm..tampilan wanita-wanitanya petualang semua.. kaleren
euy..perlengkapan perangnya, ransel, gaya-gayanya.. *duh kegiles deh si ibu ber-koper merah berisi alat peraga edukasi
preschool inih.. haha.. tapi semua itu dicuekin sajah, karena saya keukeuh
mau sowan ke Raja Ampat-nya.. Lumayan ngobrol sana sini.. sampai akhirnya kami
terbang tengah malam dan semua sepakat bahwa pesawatnya super dingin di
dalamnya.. brrr..
Sampai sudah di Bandara Dominique Edward Osok
Sorong sekira pukul 06.15 WIT.. *yang
mana harusnya saya masih tidur pulas ketika menjadi penghuni Indonesia bagian
Barat sana..ppffh..zzz..
Naah inilah dia penampakan dari pintu kedatangan
dan lahan parkir Bandara Sorong
Sambil menunggu kedatangan tim lain yang terbang
dari Makassar dan Ambon (Nat, Cika dan Binbin) sarapanlah kita di pelataran
Bandara.
Saatnya killing time sebelum berlayar ke Waisai.. kita dibawa ke spot-spot oleh-oleh dari Papua. Ada kaos-kaos, souvenir, batik, icip-icip makanan khas Papua : papeda (sago congee – 'lem' kanji bersaus ikan bumbu kuning – hehe..), dan barang etnik khas Papua.. *aagh..nyesel miniatur rumah adat Papua gak jadi kebeli..hiks..
Perjalanan akan berlanjut dari Pelabuhan Sorong ke pulau Waisai menggunakan kapal laut, tampak di foto sedang pembagian tiket dan tampak bagian dalam kapal.. bersih dan ber-AC..
WoooHoo... Assalamu’alaikuum Raja Ampat...
Tiba kami di Waisai dan berurusan dulu dengan administrasi di sini.. Setelah
dibagi PIN Raja Ampat, perahu speed boat – satu-satunya alat transportasi yang
akan kita pakai terus selama di kepulauan indah ini – sudah menunggu dan siap
mengantar tim kami ke penginapan saat hujan mulai turun menyambut kepergian
kami dari Waisai.
Inilah dia penginapan kami selama trip Tahun
Baru Raja Ampat.. Hamu Eco Pantai Saleo.. Syukron karena ada 2 orang teman
sekamar saya yang sangat baik hati, Natasha dan Cika yang telah ikhlas
memberikan tempat tidur berkelambunya untuk dipakai bertiga bersama saya.. *duh Ya Allah.. berkatilah dua anak muda
baik hati ini.. hanya Allah yang akan membalas semua kebaikan kalian, teman.. Kalian
telah ikut mendukung gerakan ‘hindari nyamuk malaria’ yang super duper gude
ituh.. huhuhu..
Hari kedua di Raja Ampat kami memulai perjalanan,
kami bersiap pergi dengan speed boat yang sudah siap membawa tim untuk
melaksanakan satu per satu agenda padat trip hari ini..
Merapatlah kami di lokasi pertama.. Sesi foto-foto di Pulau Urai dan juga snorkeling di Batu Lima (Five Rocks) yang gak sempat saya ikuti seluruh sesinya karena arus kuat memisahkan saya dengan tim.. hehe. Seperti apa koral dan penghuni di dalamnya? *sujud dulu beribu kali deh sama yang nyiptain..
|
Keren ya gambar ini.. Foto yang paling saya suka !
|
Speechless ketika saya mulai
eksplor.. terutama saat melihat dan menyusuri tebing-tebing karang di dalam
perairannya..curam, dalam dan penuh misteri, ini bisa jadi yang disebut ‘lereng benua' atau continental slope saat perlajaran geografi dulu.. *baru
mudeng dan ngeh.. haha.. kemana aja
ya dulu hapalan-hapalan itu.. satu pun ga ada yang kebayang.
catatan khusus : ini koralnya tumbuh di tebing dalam laut (vertically), birunya air mengarah ke bawah menunjukkan kedalaman perairan yang curam
Mampir di Desa Friwen Monday, kami makan
siang dan bersosialisasi dengan penduduk setempat.. eeh.. ada Rumah Baca
Friwen.. Entah apa saja kegiatan di Rumah Baca ini *langsung kepo dan happy deh kalau udah urusan
beginian.
Wilujeng sumping di Pasir Timbul.. Wiiihiii.. si daratan lagi mau muncul nih.. alias lagi surut dan untung lah matahari juga lagi manis-manisnya membakar kulit kami hingga gosong, jadi bisa
bikin bagus hasil foto..
Jelang sore menuju Hamu Eco, kami sempat singgah di Pulau Mioskun dan membeli
ikan segar hasil nelayan untuk makan malam *ikan
yang ga usah dibumbui berlebihan tapi rasanya udah alami manis dan
gurih...mmm..nom..nom
Next Trip..
Berlanjut di hari ketiga kami bertamu ke Goa Genes, Kabui. Goa Genes ini adalah sebuah lagoon yang konon ditemukan oleh kru ID Traveler. Tempat berikutnya adalah Desa Serpelei, desa singgahan kami sebelum meneruskan perjalanan ke Kepulauan Wayag.
Perjalanan dahsyat pun dimulai. Kami
akan menuju CI Kepulauan Wayag yang cukup jauh dengan medan perairan yang agak
sulit terprediksi ke’jinak’kan gelombangnya.. Berdoalah saya agar kami mendapat
keberuntungan, kemudahan dan keselamatan karena perjalanan kami memasuki perairan lepas
Indonesia..*hmm.. Bless us Allah! kami menyentuh bagian samudera-Mu
Touch down Wayag Island.. Aaghh.. pulau indah yang
kemarin-kemarin hanya bisa dinikmati lewat foto-foto itu ada di depan mata
sayaa... huhuhu.. terharu biru bisa nyampe sini dengan selamat dan lancar..
masih idup.. langsung disambut hiu-hiu black tip dan ribuan ubur-ubur..
Awesome! Puncak acara trip ini ada disini. Kita akan mendaki dua buah bukit
karang dan melepas kepergian tahun 2015 disini.. WOW!
Pendakian bukit pun dimulai, tiada rasa
takut.. yang ada hanya semangat karena ingin sampai di puncak dan berpose
foto-foto di sana.. Huiihh..perjalanan macam apa ini?? haha.. micu adrenalin
bingiitts.. Bahkan space untuk
berdiri satu orang saja sulitnya bukan main.. Oh Tuhanku.. Aktifkan otak kami untuk berpikir cerdas memilih track hingga bisa selamat dalam pendakian bukit karang nan curam ini.. *mana kita akan mendaki 2 bukit kaya ginian lagih..
huhuhu... Indraaaa... Erlaandd.. tanggung jawab euyy!! Ieu ibu-ibu anakna tilu
huhu.. :p
ONOMI FOKHA di bukit Wayag.. Yeaayy!! Sampee.. Speechless (lagi-lagi) Pemandangan macam apa ini?? Ini lukisan!!
Huhuhu... *kalo boleh, nangis sambil
sujud deh..
Aah..beruntung bener yak dapet trip udah include
sama fotografernya.. haha.. Thanks so much Erland! You made this trip
beautiful.. *sepanjang trip dan sesi
foto-foto ini jadi merasakan ternyata kerjaan foto model teh gini yah.. hararese..
kepanasan.. bingung cari gaya bagus..dll blahh.. haha..
Usai pendakian seru, masih belum usai
keseruannya.. bercandalah kami dengan penghuni perairan CI Wayag : school fish, kima si kerang besar (sorry kalau videonya gagal di-loading..) dan si hiu-hiu ini karena esok pagi kami
harus segera berpisah :’(
Di lokasi CI tempat kami akan menyambut Tahun
Baru bersama penduduk lokal - para punggawa CI Wayag Island. Kami senang bisa membuat mereka terhibur dan ter-temani saat detik-detik tahun baru. Kebayang, mereka yang selalui siaga menjaga alam Papua ini dan rela ditempatkan nun jauh dari kehiruk-pikukan kota dan segala fasilitasnya mendapatkan teman untuk sekadar bersama dan saling bersalam ucap selamat tahun baru. Daann.. Seorang Ifan Hamu Eco pun mulai banyak pegang komando di trip kali ini.. haha.. ah
apalah yang terbaik di sini, kau yang tahu ya Fan ;) *seperti sedang latihan wamil saja ini.. “bangoon.. bangoon..”
Semalaman disini, kami camping night and stargazing.. indah betul bintang-bintang ini.. misterius betul
kepulauan dan perairan ini.. *dan makin
larut, si binatang agas -sepupunya nyamuk- pun terus mengganas menggigiti
bagian tubuh para pendatang ini.. isshhh.. gataall dan panass.. Sambil
menanti detik-detik pergantian tahun, tak habisnya saya dan beberapa teman
merenungi, bersyukur.. karena masih bisa diberi kesempatan menikmati malam ini
dan masih diberi ‘amunisi hidup’..ppfhh..
Selamat Tahun Baru 2016 J
Pagi-pagi kami meninggalkan sisa keriuhan
tahun baru menuju Pulau Mangale.. *foto-foto
maning..hihi
Singgah di Desa Wisata Arborek – yang
menurut gosip – Presiden mengunjungi desa ini sebagai bagian acara tahun barunya..
*tapi gak bentrok euy L
Haloo manta ray fish!! Berasa mimpi bisa
lihat ikan gede berenang indah di depan mata.. *walau hanya lihat dari pemukaan, tapi tetep puas..
Haloo Yenbuba... Spot perairan
terindah dan paling menakjubkan buat saya.. Wiih.. Satu-satu teman trip yang
jagoan nge-bolang di air menyelam dan berenang bebas lurus menukik ke kedalaman
perairan ini sepuas-puasnya.. sekuat-kuatnya.. dan menyapa setiap makhluk
penghuni di sana.. Indah sekali.. *Rima, minjem foto keren kamu bareng si
penyu yaa.. saya melihat kalian & merekamnya di otak tapi Erland merekamnya
dengan indah di kamera J
Gambar terakhir di bawah ini adalah foto dimana kita digurung gusuh (disuruh cepat-cepat -red) pulang ke Sorong lebih awal lewat darat *di sini saya merasa sedih karena gak ada momen berdadah-dadah dengan crew Hamu Eco :’( take care kalian semua ya..
Berakhir sudah trip Raja Ampat Papua seiring
berakhirnya tahun 2015 *udah dibilangin,
kalau boring bacanya klik tombol ‘close’ aja.. hehe..
Cerita ini pasti panjang.. Karena banyak yang
ingin dibagi.. banyak yang ingin diceritakan.. mungkin lebih banyak buat diri
sendiri, buat catatan perjalanan pribadi saja. Ketika ada yang menikmati
tulisan ini dan terinspirasi untuk mempromosikan wisata bumi Indonesia
sekaligus tergerak untuk melestarikan apa yang bangsa kita miliki, I said Alhamdulillah..
Ayo Indonesia.. kaya sekali alam mu.. Miris sekali
ketika banyak cerita dari penduduk lokal bahwa mereka masih belum mudah
mencukupi fasilitas-fasilitas penting. Masih banyak pula ‘benda asing’ yang
bergentayangan yang menguasai mu di sana, padahal semua ini milik mu,
Indonesia.
Papua, apa yang kau tak punya.. Di Raja Ampat kita
tinggal pilih.. Mau berenang bersama ikan manta ray besar? Ubur-ubur? Atau
sekadar menyapa kima si kerang besar? Penyu? dan hiu black tip? Semua ada.. dan
semua siap menyambut kita asal kita sepakat menjaga habitat mereka J
Tetap semangat dan tetap positif.. Indonesia makin
baik J
Terimakasih Indonesian Traveler! Tetaplah menjadi bobotoh wisata alam Indonesia ya..
PS : semua foto selama trip yang dipajang di blog ini direkam oleh Erland-IDTraveler (ini nulis nama kamu-nya ga tau kumaha ya Lan.. hehe.. punten) dan beberapa foto koleksi pribadi. Nuhun pisan!