Hai..
Tulisan ini
saya buat ketika saya sedang m-e-n-u-n-g-g-u..
Menunggu saat-saat
kepergian saya ke Bandung.. he he he
Jadi inget
kejadian kemarin banget saat saya menunggu sang tukang servis mesin cuci yang bilang
di telpon : “perkiraan.. saya akan datang setelah jam makan siang ke sore”..
Hmm.. hi hi saya
gak nanya juga ya jam berapa tepatnya.. Padahal kan “setelah jam makan siang ke
sore” itu panjaanngg dan bisa laaammaa..
Itungannya mulai dari jam 1 siang sampai ke jam 6 sore.. ffuih.. Tapi.. saya
sangat pengertian (nge-les..) bahwa si tukang servis ini saat mengontak saya,
dia masih punya 2 klien lagi yang harus dikunjungi dan dilayani.. Dan itu
artinyaa… kita memang gak bisa memprediksi waktu yang diperlukan oleh
masing-masing klien. Dari mulai perjalanan menuju ke tempat-tempat klien
tersebut sampai ke penanganan keluhan mereka dan parahnya kerusakan alat-alat
mereka.. weleeh.. sungguh memang harus pake embel-embel “perkiraan” J
Jam demi jam
saya lalui.. satu – dua jam masih keluyuran di dalam rumah, tiduran.. buka
laptop.. *masih sabar..
Menjelang menunggu
jam ke 3 udah gatel.. waaa.. saya langsung cuci-cuci piring, nyetrika dan beres-beres
baju, sapu-sapu halaman.. dan akhirnya siram taman.. Lagi nyiram taman begitu..
kucluk..kucluk.. datang deh si tukang servis.. haha..banyak kali pekerjaan
rumah yang sudah saya kerjakan dan beres sampai tibanya si sang tukang servis
ini.. Alhamdulillah.. tinggal istirahat..
Merenung
dari kejadian hidup kita sehari-hari seperti ini selalu menjadi inspirasi bagi
saya untuk membagikannya saat saya mengajar dan melatih partisipan tentang arti
dan filosofi Metoda Montessori..
Ya..
Dari sini,
kita bisa mendapat penjelasan tentang
arti : Mengapa alat-alat di kelas
Montessori hanya tersedia masing-masing satu buah?
Artinya itu
banyak dan penting sekali.. di balik disain lingkungan yang telah dipersiapkan
ini - sungguh - sangat dalam artinya bagi kehidupan si kecil
kelak..
Arti : Mengapa alat-alat di kelas Montessori hanya
tersedia masing-masing satu buah?
Montessori menyiapkan
kebutuhan anak yang keinginannya pasti berbeda-beda karena setiap anak adalah
unik..
Montessori
menyiapkan anak untuk belajar bertanggung jawab dan berdisiplin diri :
menyelesaikan tugasnya sampai tuntas dulu sebelum mengambil alat/kegiatan yang
lain
Montessori
menyiapkan anak untuk selalu empati dan pengertian terhadap teman/orang-orang
sekitarnya : bahwa dengan dia mengembalikan alat yang telah digunakan, berarti
dia memberikan kesempatan anak-anak lain atau teman-temannya untuk boleh
memakai alat yang tadi dia sudah pakai.. Tidak untuk dimiliki sendiri dan tidak
untuk dikuasai sendiri
Montessori
menyiapkan anak untuk berlatih bergiliran..
Montessori
menyiapkan anak untuk bersabar menunggu
Montessori
menyiapkan anak menghargai waktu dengan menggunakan waktu sebaik-baiknya
Naa.. dua
poin terakhir inilah… yang nyambung banget dengan kejadian cerita saya di
atas.. hehe..
Saat seorang
anak dalam kelas Montessori menginginkan material yang sedang dikerjakan anak
lainnya, dia pasti akan menunggui anak tersebut sampai selesai dengan material
tersebut.. Lhaa? Kapan selesainya juga belum tau? Ini kan juga tidak bisa
diprediksi.. karena Montessori juga menghargai si anak yang sedang mengerjakan sesuatu
tanpa harus dibatasi waktu yang sempit.. karena pembatasan waktu artinya akan membatasi
anak untuk mengeksplorasi dan mendapat banyak pelajaran dari material-nya.
Kita sebagai
pengarah di dalam kelas Montessori bisa mengarahkan
anak yang sedang menantikan material ‘dambaan’nya tersebut untuk mengerjakan
hal dan material lain yang masih banyak tersedia untuk dipilih dan dikerjakan
daripada duduk menunggu..
Dengan mengerjakan
alat/kegiatan lain, dia jadi bisa mendapatkan pelajaran lebih banyak lagi
sambil menunggu temannya selesai dengan material dambaannya tadi.. Tanpa terasa
waktu berlalu dan anak tadi bisa segera menemui material dambaannya. Menunggu
yang tadinya bisa menjadi sesuatu yang membuat kita kesal dan marah, terlewati sudah..
Inilah konsep
menghargai waktu.. sambil menunggu, kalau gak ada yang dikerjakan rasanya akan
menjadi sebuah siksaan dan hal yang menyebalkan.. Iya ga tuh?
Naa.. dengan
mengerjakan something else.. itu berarti banget lhoo.. healing.. bisa sedikit
mengalihkan kekesalan kita dalam menunggu.. Ada sesuatu yang bisa kita kerjakan
saat menunggu..
Benefitnya banyak..
Menjadi lebih sabar? Iya.. Pekerjaan lain terselesaikan? Iya juga.. Gak pake
uring-uringan dan sebal sama yang ditunggu? Juga iya.. Lumayaannn.. ngurangin
stress dan dosa ha ha ha.. *kata yang terakhir hanya Tuhan yang tau yaaa..
sstt.. J