a life-skill lesson from Montessori Class..
Seneng banget rasanya, sampai pada titik sekarang ini apa yang telah saya bagi ternyata memberi feedback yang begitu luar biasa.. semakin bertambah banyak yang saya mengerti.. semakin dalam pula pemahaman saya..
Ajaibnya,
bukan hanya karena saya mencari tahu tapi justru dengan cara berbagi pun,
dampaknya luar biasa terhadap proses pemahaman saya..
Di blog ini,
saya cuma pingin cerita aja.. bahwa salah satu ‘kata-kata mutiara’ dari Metoda
Montessori yang berbunyi “Montessori is
educating us not only for school, but for life” memang begitu adanya.
Sementara sebagian
umat bertanya-tanya : “Kenapa sih
sekolahnya kaya gitu? Kok ga duduk diam di kursi dengerin guru, tangan dilipat,
jadi anak manis gitu loh..” atau “Mbok
ya nulis-nulis di buku, biar jadi anak pinter keterima di SD favorit itu
loohh..” (jiaah..) atau ada lagi “Lha ini malah jalan-jalan.. malah hilir
mudik, bawa-bawa alat pula..duuuhh apa ngga takut jatuh? Apa ngga takut senggol
sana senggol sini kena teman2nya..”
Saya juga
sebenernya lagi cari-cari jawaban yang ‘cantik’ supaya para umat yang bertanya
hal tadi mendapatkan pemahamannya dengan baik. Gol-nya saya sih, pingin keluar
kata “Ooohh…gituuu toh” dari mulut
mereka sambil manggut-manggut kenceng, tanda sangat mengerti (hahaha..maksa
pisan..)
Emang dalem
banget Metoda Montessori kalau udah urusan filosofi..
Yang bisa
saya tangkap disini adalah bahwa ada makna dan tujuan yang begitu sudah sangat
dipersiapkan oleh Montessori dalam hal bekal untuk hidup bagi anak-anak ini.
Latihan dan pengenalan untuk praktek di dunia nyata sudah dimulai dari dini,
sesegera mungkin agar mereka segera menjadi terampil dan dapat menjadi individu
yang tangguh.
Lho kok bisa
gitu? Bisaa..
Hidup itu
berarti bergerak.. Bergerak yang berasal dari kebutuhan dan keinginan diri sendirinya
adalah salah satu ciri makhluk hidup. Life is always connected with movement..
Sesuatu yang
tidak bergerak, benda mati dong.. Sesuatu yang bergerak tapi dikendalikan alat
pengendali, ya kaya robot dong.. hehe..
Dan
anak-anak ini sejatinya adalah makhluk hidup.. *hmm.. bukan robot juga dong
ya..
Jadi,
biarkanlah anak-anak tersebut bergerak sesuka-nya, karena pastinya di usia
tersebut anak-anak memang sedang aktif-aktifnya bergerak dan sedang
‘butuh-butuh’nya untuk bergerak.. Kadang malah sulit untuk dihentikan..
Montessori
melihat ini menjadi sebuah moment yang baik untuk belajar dan bekerja bagi
anak-anak dengan cara menyenangkan. Jika mereka memang sedang aktif bergerak,
jangan paksa mereka untuk duduk diam mendengarkan apalagi memperhatikan.. Selain
akan terjadi beruji baku fisik, keluar keringat, lelah sampai terkuras
kesabaran yang berdampak ga baik (bisa-bisa emosi nih kita..)
Ya sudah, biarkanlah berikan mereka
keleluasaan untuk bergerak sesuai dengan kebutuhannya.. SAMBIL beri mereka
kegiatan yang berupa stimulasi untuk menambah kemampuan dan kepintaran mereka.
Dijamin mereka akan tampak senang mengerjakannya, tanpa paksaan, tanpa stress
karena mereka hepi bisa bergerak bebas.. sambil belajar pula *wink-wink ^_^
Dari
bebasnya anak-anak tersebut bergerak untuk bekerja di dalam kelas Montessori,
ada pelajaran yang sangat bermakna untuk bekal hidup mereka di dunia nyata.
Yaitu ketika di dalam kelas mereka harus berjalan sambil membawa alat-alat,
mereka tanpa sadar diajarkan untuk selalu aware (=perhatian) dengan keadaan
sekitar..
-
Amankah
saya dalam membawa alat-alat ini?
-
Amankah
teman-teman saya ketika saya harus berjalan melewati mereka sambil membawa
alat-alat ini?
Begitu lah
kira-kira sekilas pandang yang bisa saya tangkap dari benak anak-anak hebat
itu.. Dan semua terlihat dari kehati-hatian mereka dalam melakukan semuanya
dalam kelas. Anak-anak bergerak artinya otakpun bekerja.. Berpikir..
Ya..
pastinya mereka akan berusaha semaksimal mungkin kan untuk berjalan hati-hati
saat membawa alat-alat itu supaya aman, tidak jatuh, dan tentu berusaha juga
agar jangan sampai mengenai/menyakiti dan membuat orang lain terganggu.
Inilah
latihan untuk hidup yang sebenarnya.. Kenapa?
Ga usah
jauh-jauh deh.. Ketika kita sedang berada di pasar, mall ataupun keramaian..
kita bisa lihat dengan jelas ya.. begitu banyak orang hilir mudik membawa
segala sesuatu yang beragam. Baik itu barang yang dijinjing, barang besar yang
dipanggul atau ada juga yang dipangku/digendong. Sadarkah kita, mereka atau
bahkan kita sendiri saat dalam situasi di tempat tersebut harus perhatian (=aware)
dengan kondisi sekitar. Kita akan :
-
Berjalan
hati-hati, agar tidak mengganggu kenyamanan orang lain (cobaa.. apa jadinya ya
kalau kita berjalan di tempat seperti itu seenak udelnya? senggol sana sini..
dicerca orang sana sini.. terakhir ditangkap sekuriti deh *doh tepok jidat)
-
Berjalan
hati-hati dan berkonsentrasi supaya barang bawaan kita dan kita sendiri tidak
jatuh
Jauh di
kemudian hari nanti saat anak-anak kita sudah harus menjadi pribadi mandiri
seutuhnya, latihan pembekalan hidup itu sudah mereka dapatkan di kelas
Montessori. Anak-anak itu sudah disegerakan untuk mengenal dan berlatih
menghadapi dunia nyata, karena cepat atau lambat mereka akan dan harus hadapi
itu..
Dalem banget
ya makna-nya.. Saya pribadi awalnya melihat hal ini hanya sekadar dari sudut
pandang ‘perioda sensitif’ anak yang memang sedang perlu bergerak/aktif
sehingga cocok jika mereka belajar sambil bebas bergerak..
Tapi
ternyata.. arti dari penerapan sistem pendidikan ini lebih jauh lagi ke depan.
Ini semua
adalah untuk mempersiapkan anak menjalani hidup.
C’est la
vie, baby! Inilah hidup, anakku.. J Be ready for that, because you will
face it by yourself sooner or later
without me *hugs :’)