Pages

Selasa, 24 Februari 2015

It's Jonim Musik!

Note to Bu Goeti : Maafkan baru sempat ber-curcol ria setelah hampir setahun kita bertemu terakhir di Bandung (Juli 2014).. Tapi ini janji saya. Sayapun sudah minta izin dari Ibu Goeti untuk meliput semua pengalaman kita di blog ini (jiaahh..'meliput'..)
Tapi saya yakin, ini tandanya pertemuan dan semua yang saya dapatkan dari pengalaman tersebut sangat berkesan..
Buktinya? semua ingatan saya masih terjaga dengan baik **haha..alesaan..

Well haloo.. Ini juga merupakan janji saya untuk membagi dan memposting pengalaman yang selain dari montessori *walau ada hubungannya juga sih..hehe.

Semua rasa dan kesan bercampur aduk antara happy bingiits..terinspirasi..merasa beruntung dan juga salut dicampur aduk dan di mix bagai adonan kue yang enak untuk mengungkapkan pengalaman berharga yang satu ini..

Pertemuan awal dimulai dari ikut sertanya seorang Ibu Goeti Rondonuwu di kelas pelatihan montessori program liburan bulan Juni 2014 *duh udah lumayan lama atuh yah..

Ternyata ibu yang satu ini adalah pengajar musik dari mulai level baby class (10 bulan)sampai anak 15 tahun.. Tambahan : seorang dosen sastra pula.. Hihi.. Ada apa ini sangkut pautnya dengan ilmu kePAUDan? Ya nyambung banget lah ternyata..beliau kan menyelenggarakan baby music class..dari usia bayi lho.. Kebayang gak tuh apa yang diajarkan? Saya sih belum kebayang sebelum dijelaskan panjang lebar plus dapet kesempatan untuk observasi kelas musiknya di Bandung..

Wahai para pembaca..kagum aja saya dengan tahapan sekolah musik Jonim Musik ini.. Untuk kelas bayi sampai remaja tidak terlepas dengan pemberian materi sesuai dengan tahapan tumbuh kembangnya.. Baguus banget konsepnya.. Yang bikin gak bagus cuma satu : Kenapa adanya di Bandung? Hahaha.. Kalau deket di BSD akan sangat menyenangkan sekali..

Jadi saat usia bayi, anak-anak yang masih belum disapih menyusuinya itu ditemani orang tuanya di kelas.. Fondasi awal yang dibentuk selalu sama dimana-mana, yaitu : percaya diri dan keteraturan (It sounds familiar in Montessori, right?) dan di semua lini pendidikan usia dini..


 

Banyak support, banyak pujian dan banyak latihan motorik serta sensori di kelas ini.. Adanya pentas di tempat umum untuk unjuk penampilan para anak usia dini pun dimulai dari bayi yang ditemani orang tuanya ternyata mengajarkan banyak tentang percaya diri keduabelah pihak : si anak dan orangtua..

Semua kemasan nyanyian, musik dan gerakan pun betul-betul disesuaikan dengan tahapan perkembangan masing-masing anak. Dari mulai hanya latihan menekan, menggelindingkan bola, memegang alat musik pukul sampai mengingat ketukan, instruksi, dan pengenalan alat musik sederhana untuk mempersiapkan motorik untuk mengoperasikan alat musik dan kepekaan auditorinya terhadap ritme dan nada untuk lebih jauhnya.

Yang paling menarik bagi saya memang kelas usia di bawah 2 tahun, betapa disini Bu Goeti dengan detail mensupport semua yang sedang dibutuhkan untuk anak usia di bawah 2 tahun untuk kenal dengan musik.

Adanya orang tua di samping anak usia ini fungsinya bukan hanya sekadar mendampingi tapi lebih kepada membawa spirit mencintai musik dan menularkannya dengan mudah kepada anak serta memberi arahan dengan contoh perilaku - bukan sekedar perintah komando satu arah * but they did it together (saat harus joget ya joget juga ortunya.. saat harus bergerak bak anak kecil ya seperti itu pula lah mereka lakukan) -- dan ini adalah momen penting yang selalu dinanti sang buah hati untuk selalu bisa bersama..melakukan tanpa ada rasa malu.
Catatan penting : mohon dinikmati momen-momen 'fun' bersama ini dengan buah hati kecil kita ya.. Waktu berlalu begitu cepat. Suatu hari nanti udah gak lucu lagi main bersama se-happy ini bareng mereka.. Mereka juga udah ogah joget-joget dan lompat-lompat ikuti irama sederhana :')

Dan hal ini memudahkan orang tua  untuk mengajak anak usia dini cinta pada musik, karena hal yang terpenting dari momen ini adalah : orangtua mengalirkan energi positif tentang musik dan irama kepada anak-anaknya dengan sepenuh hati.

Tapi ada yang lebih penting dari semua itu, dasar yang sangat krusial untuk dibangun untuk anak telah dilakukan disini, yaitu membuat anak merasa berharga di mata orangtuanya..

 
Life should be balance.. Dan salah satunya dengan musik lah keseimbangan hidup akan kita dapatkan.

Ayo.. Yang mau belajar banyak tentang cara mengajar musik anak usia dini atau mau kenalkan musik bagi buah hatinya sedini mungkin, Ibu yang ramah dan baik hati ini sangat senang berbagi ilmunya.. Kontak beliau di Bandung yaa.. Jl. Bukit Dago Selatan 31 Bandung.
 


 
 

Minggu, 22 Februari 2015

Kencan Kilat-ku dengan Medan

Edisi latepost juga sih yang ini.. tapi mau dibuang sayang..

Saya pingin banget soalnya berbagi pengalaman tentang persinggahan tersingkat saya di luar pulau Jawa untuk mengenalkan Metoda Montessori. Duuh..mentang-mentang ntar acaranya Pengenalan Singkat, jadi beneran singkat deh berada di kota ini.. hehe sesuai judul lah..
Dan kota yang dikencani dengan kilat itu adalah Medan Sumatera Utara.. Waah..kota besar di pulau Sumatera ini sebenarnya sayang kalau cuma ditengok 1 malem **hu hu hu... tapi apa daya hari-hari berikut sudah juga diisi dengan jadwal yang padat merayap juga di tanah Serpong J
Saat tiba di Bandara Kualanamu, kagum-kagum sendiri sama disain arsiteknya, modern minimalis dan nyaman (mudah-mudahan bukan karena masih baru ya). Adanya moda transportasi kereta api yang menghubungkan langsung antara kota Medan dengan Bandara merupakan ide bagus untuk mendukung infrastruktur ini. Keren lah, Bung! Coba simak aja deh ya foto-foto di bawah ini :





 
 
Pengenalan terhadap metoda Montessori di Medan ini ternyata hal yang baru juga ya (perkiraan saya lho..sebagai orang awam yang baru juga injakkan kakinya di kota ini). Buktinya bagi sang EO – Dani –  yang kebetulan kawan adik ipar saya, dia agak kesulitan untuk sebar info ke sekolah-sekolah dan hampir rata-rata belum mengenal dan terasa asing dengan namanya. Alhasil hanya segelintir sekolah saja yang mengikuti, itupun mungkin karena beberapa gurunya sudah pernah familiar dengan metoda montessori.






Tapi salut bagi sang EO.. salut juga bagi seluruh peserta dari 2 sekolah besar di Medan : Sekolah Bina Insan Mandiri dan Sekolah Shafiyyatul Amaliyyah yang sangat bersemangat mengikuti seminar Pengenalan Metoda Montessori ini. Saat sesi tanya jawab, pertanyaan demi pertanyaan semuanya diajukan dengan penuh antusias. Senang sekali akhirnya bisa kenalkan Montessori di Medan, walaupun singkat tapi mudah-mudahan bisa membuka wawasan dan mengkonfirmasi tentang sistem Montessori yang sebenarnya itu seperti apa..
 

Terimakasih Wildani Thaharah – sang EO keren, Terimakasih para partisipan yang luar biasa, Terimakasih sudah memperkenankan saya untuk datang dan berbagi tentang apa itu Metoda Montessori. Mudah-mudahan acara 15 Juni 2014 ini jadi momentum orang Medan untuk mau kenal lebih banyak tentang Montessori.. J
Benar bahwa sesi ini pendek untuk mengenalkan montessori, tapi tidak meninggalkan kesan yang pendek bagi saya tentang Medan dan partisipannya..Okay Medan.. It's nice to meet you.. Next I'll be back!


 

Jumat, 20 Februari 2015

Berbagi Ilmu Montessori Sambil Melongok 'trending topic location'

Saat dihubungi via WA oleh pihak sekolah yang satu ini..bukan main senang hati ini. Tempat lain di Tanah Borneo akan saya kunjungi lagi untuk memastikan metoda Montessori dikenal lebih dalam di sana. Sebuah kesempatan lagi yang wajib saya kerjakan karena ada misi Rumah Montessori di sana, yaitu Montessori untuk Indonesia..makanya..sekolah yang berlokasi di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah ini benar-benar pas untuk mewujudkan sedikit demi sedikit visi dan misi Rumah Montessori tadi..bahwa Montessori harus bisa sampai ke seluruh penjuru Indonesia bahkan remote area-nya sekalipun.

Dan akhir tahun 2014 pun menjadi begitu indah dan penuh penantian untuk bisa sampai ke sana. Ditambah dengan satu agenda lainnya yaitu bertemu seorang kawan lama (eks SMP) yang tinggal di sana, rasanya ini akan menjadi momen yang bertambah penting. 24 tahun sudah kami terpisah sejak lulus SMP tanpa ada kabar dan pertemuan sekalipun baik yang disengaja maupun tak sengaja.

Saat menanti hari H, tanpa permisi munculah berita tragis. Berita yang sempat menjadi headline news di akhir tahun 2014 tentang pesawat penumpang yang jatuh di area perairan Pangkalan Bun dan sampai kini membuat nama kabupaten ini menjadi popular.. Duuh jujur ini menciutkan nyali untuk terbang ke sana..**huhuhu..padahal kan jodoh dan mati ada di tangan Tuhan yaa..** Yah..sebagai manusia normal, kekhawatiran yang datang baik dari diri sendiri maupun orang-orang sekitar kita pasti ada saja.

Namun semakin mendekati hari H nya dan mendapat support serta penguatan dari sana sini, semuanya dipasrahkan saja pada Yang Maha Kuasa..hehe..

Dan akhirnya ketakutan untuk terbang itu harus dipaksa untuk dibuang jauh..mau tidak mau..komitmen sudah dibuat dan atas nama niat yang kuat untuk menjejakkan kaki di daerah kecil yang penuh semangat untuk maju ini..saya pun terbang ke Pangkalan Bun di hari Kamis 29 Januari 2015. Alih-alih kawatir ini itu, yang ada malah sekarang jadi nambah agenda kunjungannya, yaitu melongok lokasi trending topic dunia..intinya : numpang eksis di lokasi yang lagi sering-seringnya disebut pewarta dan semua stasiun TV lagi demen-demennya menayangkan bandara dan daerah perairannya..hihihi..

Berbicara tentang Pangkalan Bun, kali ini sekolah yang saya kunjungi adalah Sekolah Alam Bina Insan, hebatnya sekolah ini juga merupakan sekolah inklusi yang membantu memfasilitasi anak-anak yang mempunyai hambatan belajar dan bersosialisasi. Sekolah alam yang sederhana namun saya bisa rasa semangat guru dan alamnya yang siap menerima murid dengan segala hambatannya. Sekolah yang tidak gentar untuk menyusupkan dan mengintegrasikan metoda asing yang mungkin belum pernah terdengar oleh penduduk lokalnya - bahkan guru dan stafnya sekalipun - dengan metoda lokal internal mereka. Ada satu titik yakin di sini bahwa apapun nama dan metoda belajar nya, yang pasti semua harus dilakukan dengan berdasar pada 'kemanusiaan'.. ya iya lah..kan muridnya juga manusia..
Guru-guru rehat pelemasan otak dan otot di tengah jeda pelatihan


Berlatih presentasi Menara Merah Muda (Pink Tower)


Inilah penampakan Sekolah Alam Bina Insan



Area Sensorial


Berlatih mengerjakan Kotak Segitiga Konstruksi


Roleplay penerapan sistem Montessori dengan anak-anak didik


Guru berlatih presentasi Tongkat Angka di depan kelompok
Terimakasih Bina Insan dan teman SMP ku Verry Farikhah..untuk mengenalkan saya pada kota kecil yang tenang tiada pernah macet ini..untuk sejenak saja saya bisa lupakan hiruk pikuk Serpong yang sudah mulai bikin penat kepala..untuk jalan-jalannya ke Pantai Kubu..untuk kuliner ikannya yang mantap dan yang terpenting semangat belajar agar selalu bisa melayani sesama dan terus menjadi lebih baik, kerasa banget menginspirasi saya dalam perjalanan kali ini..


Tiada macet, tenang, masih sepi






 Terimakasih tim hebat Bina Insan Pangkalan Bun, mudah-mudahan ilmunya bermanfaat ya

Edisi diculik asyik ke Pantai Kubu.. ha ha ha.. yang diculik happy berat!

Pantai Kubu di Kec Kumai, lokasi pencarian pesawat jatuh masih jauh ke tengah ya..


Selamat tinggal Bandar Udara Iskandar.. Next..kita masih ada utang untuk ke Tanjung Puting yaa..hahaha.. *ngidam berat jadi si bolang nih*